Hubungan Antara Tingkat Perfeksionisme dengan Tingkat Stres Akademik Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Main Author: Widjaya, Wisnu Rama
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167232/
Daftar Isi:
  • Perfeksionisme merupakan suatu karakteristik kepribadian tipe A yang dimiliki oleh individu yang memiliki sifat untuk mencapai kesempurnaan ataupun standar yang tinggi dalam mencapai sesuatu tujuan, serta memiliki evaluasi diri yang terlalu krirtis sehingga merasa gelisah apabila melakukan kesalahan. Stres akademik merupakan suatu kondisi respon tubuh atas tekanan atau tuntutan proses belajar terkait pencapaian akademik yang melebihi kemampuan seseorang baik tuntutan dari internal dirinya sendiri ataupun tuntutan dari eksternal yang dapat memengaruhi keadaan fisik, psikis dan perilaku seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat perfeksionisme dengan tingkat stres akademik mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan metode Cross Sectional. Teknik sampling menggunakan teknik non-probability sampling dengan menggunakan Purposive Sampling pada 70 mahasiswa tahun pertama. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MPS (multidimensional perfectionism scale) untuk mengukur tingkat perfeksionisme dan kuesioner SNSI (Student Nurse Stress Index) untuk mengukur tingkat stres akademik. Data ini dianalisis dengan Uji Spearman. Dari hasil penelitian responden sebesar 97,1% dalam kategori perfeksionisme sedang dan 65,7% mengalami stres akademik sedang. Dari hasil penelitian antara tingkat perfeksionisme dengan tingkat stres akademik didapatkan nilai korelasi 0,569 dan p-value 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat perfeksionisme dengan tingkat stres akademik mahasiswa tahun pertama. Perlu adanya skrining stres akademik pada mahasiswa dan dosen pendamping akademik khusus untuk konsultasi psikologi agar mahasiswa yang memiliki tingkat stres akademik tinggi bisa berkonsultasi untuk menghindari masalah-masalah yang berhubungan dengan akademik. Bisa dilakukan penelitian dengan variabel lain seperti efikasi diri, kecemasan, ataupun depresi.