Geometri Arsitektur Masjid Agung Surakarta
Main Author: | Iqbal, Bachtiar Muhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167180/ |
Daftar Isi:
- Karakter visual merupakan salah satu bagian dari bangunan yang mudah terlihat dan ditangkap oleh manusia. Geometri merupakan bagian dari karakter visual bangunan yang befungsi untuk memperoleh keindahan dan estetika. Masjid Agung Surakarta adalah masjid yang memiliki keunikan dan bersejarah dalam perkembangan agama islam di Kota Surakarta. Masjid ini dibangun pada tahun 1763 dan berada di dkompleks keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Masjid Agung Surakarta juga tergolong dalam bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui geometri arsitektur Masjid Agung Surakarta melalui unsur pembentuk dan prinsip perancangan geometri. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti melakukan pengumpulan data yang didapatkan melalui observasi, document review, dan wawancara narasumber, kemudian melakukan analisis data dan penarikan kesimpulan tentang geometri arsitektur Masjid Agung Surakarta. Unsur pembentuk bangunan memperlihatkan bangunan Masjid Agung Surakarta yang mempunyai keunikan, dominasi dan daya tarik dalam kawasan. Keunikan, dominasi, dan daya tarik tersebut diciptakan melalui wujud bangunan yang merupakan perpaduan gaya jawa, eropa, dan timur tengah. Posisi bangunan dan dimensi yang monumental menjadikan bangunan menjadi daya tarik dalam kawasan.Geometri bangunan Masjid Agung Surakarta dalam perancangan nya dipengaruhi tiga dari delapan prinsip perancangan geometri, yaitu enam arah dan pusat, geometri pembentukan, serta geometri kompleks dan overlay. Enam arah dan pusat menjadikan bentukan ruang sholat utama sebagai inti yang di kelilingi runangan lain nya dan bentukan paling menonjol (tinggi). Material bangunan kayu merupakan material dominan yang berkontribusi dalam membentuk elemen kepala dan badan, material batu-bata merupakan material dominan yang berkontribusi dalam membentuk elemen badn dan kaki. Geometri kompleks dan overlay mempengaruhi bentuk bangunan dari bentukan dasar yang ditransformasikan menjadi bentukan final.