Struktur Sosial Masyarakat Kelurahan Polehan dalam Pelaksanaan Program PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas)

Main Author: -, Muammal
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167179/
Daftar Isi:
  • Key performance indicator “100-0-100” yang berjalan hingga saat ini menggunakan model pendekatan partisipatif. Program PLPBK atau Neighbourhood Development merupakan upaya intervensi pembelajaran penataan lingkungan permukiman menggunakan pendekatan bottom up planning. Keberhasilan pelaksanaan Program PLPBK sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam siklus PLPBK dari mulai tahap persiapan, perencanaan, pembangunan dan tahap keberlanjutan Pada tahun 2014, RW 04 Kelurahan Polehan merupakan salah satu kawasan prioritas Program PLPBK yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Selama ini program pembangunan dengan partisipasi masyarakat belum dilaksanakan berdasarkan kapabilitas masyarakat lokal terutama interelasi sosial masyarakatnya, padahal untuk mencapai tujuan pembangunan partisipatif dalam Program PLPBK, diperlukan pemahaman yang baik atas jaringan sosial yang terbangun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur sosial dalam pelaksanaan Program PLPBK Kelurahan Polehan. Pemetaan dan pengukuran relasi antar aktor dalam pelaksanaan Program PLPBK di Kelurahan Polehan menggunakan Social Network Analysis. Struktur sosial yang terbentuk dianalisis melalui 3 indeks, yaitu density, rate of participation dan centrality. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tingkat partisipasi terkategori rendah pada seluruh tahap. Kegiatan lebih banyak diikuti oleh lembaga pengelola pembangunan, seperti BKM, TIPP dan KSM. Setiap responden memiliki ikatan satu sama lain melalui keikutsertaan mereka di setidaknya satu 1 kegiatan. Berdasarkan nilai density, sebesar 2,4% sampai 91% masyarakat merupakan co-member dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Terdapat 25 aktor sentral yang tersebar ke seluruh RT secara konsisten memiliki kontribusi yang besar dari awal hingga akhir pelaksanaan Program PLPBK Kelurahan Polehan. Berdasarkan nilai centrality: (i) Aktor sentral yang menempati sebagai pemimpin informal, yaitu TIPP ataupun KSM yang mungkin memiliki kemampuan tinggi untuk mempengaruhi warga melalui langkah-langkah minimum ketika berhubungan dengan yang lain, (ii) tidak terdapat aktor yang berperan sebagai mediator atau penghubung dengan aktor lain, (iii) tingkat kedekatan yang tinggi antar aktor sentral satu sama lain.