Perbandingan Interaksi Karbon Aktif Tempurung Kelapa dengan Polaritas Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit Terhadap Karakteristik Pembakaran Premixed

Main Author: Fajri, Alfian Rifky
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167158/
Daftar Isi:
  • Minyak bumi merupakan bahan bakar utama kendaraan bermotor, namun ketersediaannya di bumi semakin habis. Hal ini berbanding terbalik dengan meningkatnya populasi manusia yang menyebabkan kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor semakin meningkat. Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan mengalihkan penggunaan minyak bumi pada penggunaan bahan bakar alternatif dari minyak nabati yang dapat terus diperbarui seperti minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Namun, penggunaan minyak kelapa dan minyak kelapa sawit memiliki kelemahan salah satunya yaitu memiliki polaritas yang sangat kuat, sehingga menyebabkan sulit bereaksi pada proses pembakarannya. Untuk memperbaiki kereaktifan minyak kelapa dan minyak kelapa sawit perlu ditambahkan katalis berupa karbon aktif dari tempurung kelapa untuk mempercepat reaksi pembakarannya. Penelitian dan penambahan katalis tersebut diharapkan berpengaruh pada karakteristik pembakaran minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Katalis karbon aktif akan mengganggu kestabilan ikatan pada minyak nabati dengan gaya magnetik dan gaya elektrostatis yang akan memutus rantai karbon yang paling jauh dari kutub (ion OH-), sehingga dengan terputusnya rantai karbon tersebut akan menjadikan minyak nabati tidak stabil dan sangat reaktif. Saat minyak nabati menjadi reaktif akan mempermudah proses pembakaran. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pembakaran premixed dan menggunakan mixing chamber untuk mencampur reaktan. Variasi yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah menambahkan karbon aktif dengan kosentrasi 0 ppm, 200 ppm, dan 400 ppm pada masing-masing minyak. Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit diuapkan dengan kompor untuk menguraikan molekul-molekulnya sehingga mampu terbakar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan karbon aktif dapat meningkatkan kecepatan api pembakaran. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa polaritas minyak nabati mempengaruhi karakteristik pembakarannya. Minyak dengan polaritas tinggi (minyak kelapa) memiliki kecepatan api pembakaran yang lebih tinggi dibandingkan minyak kelapa sawit.