Perbandingan Interaksi Karbon Aktif Tempurung Kelapa dengan Polaritas Minyak Biji Bunga Matahari dan Minyak Kelapa Sawit Terhadap Karakteristik Pembakaran Premixed

Main Author: Yudatama, Made Irvian
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167123/
Daftar Isi:
  • Peningkatan populasi manusia akan mengakibatkan peningkatan pada konsumsi bahan bakar fosil namun produksi bahan bakar fosil setiap tahunnya mengalamai penurunan. Inovasi yang dilakukan adalah dengan beralih ke energi alternatif bahan bakar nabati. Minyak biji bunga matahari dan minyak kelapa sawit merupakan salah satu minyak nabati yang digunakan sebagai energi alternatif. Namun minyak nabati pada umumnya memiliki kandungan senyawa gliserol yang mempengaruhi hasil pembakarannya karena gliserol menyerap panas sehingga proses pembakaran lebih sulit. Maka untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu pengembangan untuk menunjang penggunaan minyak biji bunga matahari dan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar altermatif dengan mempelajari polaritas dan menambahkan katalis karbon aktif tempurung kelapa. Minyak biji bunga matahari memiliki polaritas rendah (C17) sementara minyak kelapa sawit memiliki polaritas tinggi (C13). Polaritas rendah lebih mudah untuk bereaksi dan mengalami penguapan dibandingkan dengan polaritas tinggi. Penambahan karbon aktif masing-masing sebesar 0 PPM, 200 PPM, dan 400 PPM. Hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan karbon aktif mempercepat reaksi pembakaran dari minyak biji bunga matahari dan minyak kepala sawit karena penguapannya cepat sehingga molekul pada minyak menjadi lebih reaktif dan lebih cepat bereaksi.