Implementasi Penyimpanan Data Persisten pada Docker Swarm menggunakan Network File System(NFS)
Main Author: | Frederius, Andreas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167102/1/Andreas%20Frederius.pdf http://repository.ub.ac.id/167102/ |
Daftar Isi:
- Docker Swarm merupakan teknologi pengembangan sistem terdistribusi untuk melakukan manajemen pada kelompok mesin Docker. Dengan Docker Swarm dapat menjalankan banyak kontainer sekaligus pada kelompok mesin Docker. Pada penerapan sistem terdistribusi menggunakan Docker Swarm diperlukan sebuah penyimpanan data yang persisten. Namun masalahnya Docker Swarm menyimpan data pada kontainer, jika kontainer terhapus maka data akan ikut terhapus. Maka dari itu diperlukan sebuah alternatif penyimpanan data yang persisten. Penelitian sebelumnya menggunakan Storage Class Memory (SCM). SCM adalah teknologi perangkat keras baru yang menawarkan penyimpanan persisten, dan cepat untuk kontainer. Namun SCM merupakan teknologi perangkat keras yang khusus dan memerlukan biaya yang mahal. Alternatif lain dapat menggunakan Network File System (NFS). NFS merupakan open protokol yang dapat digunakan untuk berbagi file pada banyak jaringan komputer dan sistem operasi. Perancangan arsitektur NFS pada Docker Swarm menggunakan arsitektur client-server. Docker Swarm berperan sebagai client dan NFS berperan sebagai server. NFS mampu menyediakan penyimpanan data persisten pada Docker Swarm dengan melakukan sinkronisasi data sekalipun kontainer dihapus dan mesin di-restart. NFS dapat melakukan sinkronisasi data pada Docker Swarm untuk mengambil data yang telah tersimpan pada NFS sehingga data tetap persisten. Kinerja kecepatan write rata-rata pada NFS adalah 30.168 KB sedangkan kinerja kecepatan read rata-rata pada NFS adalah 63.939 KB.