Pengaruh Penyungkupan Dan Pemberian Abu Sekam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria X Ananassa)

Main Author: Rahma, Bagus Taufiqur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167077/
Daftar Isi:
  • Prospek pengembangan stroberi memiliki peluang bisnis yang cerah di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Pasar stroberi semakin luas karena buah ini tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar, namun juga dapat dimanfaatkan dalam bentuk olahan. Buah stroberi sendiri memiliki kandungan gizi yang lengkap mulai dari energi, vitamin, protein, dan mineral. Akan tetapi, produksi stroberi dari tahun ke tahun mengalami pasang surut dalam produksinya, dari tahun 2012 sampai tahun 2016 produksi stroberi terus mengalami penuruan dari 169.796 ton menjadi 12.091 ton. Penuruanan produktivitas stroberi dipengaruhi karena beberapa masalah misalnya kesuburan tanah, hama penyakit tanaman dan kualitas buah yang kurang maksimal. Abu sekam padi merupakan bahan anorganik yang memiliki kandungan unsur hara seperti silika, kalsium dan kalium yang tinggi. Penggunaan abu sekam untuk media tanam diharapkan mampu membantu untuk memenuhi kebutuhan hara untuk tanaman. Permasalahan lain yang dihadapi petani yaitu tanaman stroberi rentan terhadap air hujan. Budidaya stroberi secara komersial banyak dilakukan didalam screen house, untuk skala yang lebih kecil penggunaan screen house dapat diganti menggunakan sungkup, sungkup juga bermanfaat dalam mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyungkupan dan pemberian abu sekam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi (Fragaria x ananassa). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2018 di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rancangan lingkungan yang digunakan pada penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dimana faktor pertama adalah Penyungkupan yang terdiri dari 2 taraf yaitu: Tanpa sungkup (S0); dan Sungkup (S1), dan faktor kedua adalah dosis Abu sekam dengan 4 taraf yaitu: Tanpa abu sekam/Kontrol (A0); Abu sekam 40 g tan-1 (A1); Abu sekam 80 g tan-1 (A2); dan Abu sekam 120 g tan-1 (A3); Abu sekam 160 g tan-1 (A4). Terdapat 10 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 12 tanaman, sehingga total populasi tanaman yang digunakan adalah 360 tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilakukan uji F pada tingkat kesalahan 5 %, apabila terdapat perbedaan yang nyata dari perlakuan maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat kesalahan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan, dari dua perlakuan yang dilakukan hanya perlakuan penyungkupan yang memberikan pengaruh yang nyata pada beberapa parameter pengamatan. Untuk parameter pertumbuhan penyungkupan memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah stolon, luas daun, bobot kering tajuk dan total biomasa tanaman. Untuk parameter hasil penyungkupan memberikan pengaruh terhadap padtan total terlarut (PTT) yang artinya buah memiliki rasa lebih manis.