Analisis Dampak Lalu Lintas akibat Akses Jalan Tol Malang – Pandaan pada Kawasan Karanglo, Kota Malang

Main Authors: Ravanelli, M. Iqbal, Adit, I Kadek
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167048/
Daftar Isi:
  • Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Salah satu prasarana transportasi yang mulai berkembang di Indonesia adalah jalan tol. Untuk mempermudah perjalanan dari Kota Malang dan Kota Surabaya, pada tahun 2017 direncanakan pembangunan Jalan Tol Malang- Pandaan yang memiliki salah satu akses di Kawasan Karanglo, Kota Malang. Adanya akses tol di jaringan jalan tersebut bisa memberi dampak positif dan ngeatif sehingga perlu dilakakuan analisis mengenai dampak lalu lintas. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan kinerja jaringan jalan eksisting pada Kawasan Karanglo, Malang dengan menggunakan data dari survei traffic counting dan perhitungan pergerakan kendaraan setelah jalan tol beroperasi dengan data dari survei asal tujuan. Setelah jalan tol beroperasi akan dihitung kinerja jaringan jalan yang mengalami perubahan baik dari pergerakan kendaraan dan kondisi geometrik. Dari hasil perhitungan akan direncanakan beberapa skenario, yaitu simpang bersinyal 4 kaki, bundaran (roundabout), jalan layang (flyover), jalan bawah tanah (underpass). Semua skenario tersebut akan dibandingkan satu sama lain untuk mendapatkan tingkat pelayanan terbaik (Derajat Kejenuhan <0,75 dan Tundaan dalam kelas B) dengan memperhitungkan kinerja jalan tersebut hingga 5 tahun kedepan. Hasil penelitian kinerja jaringan jalan tersebut menunjukkan bahwa kinerja jalan eksisting perlu dilakukan perbaikan karena memiliki tingkat pelayanan yang buruk (tingkat pelayanan F).Setelah adanya jalan tol beroperasi, menurut hasil perhitungan, dari keempat alternatif yang ada, didapatkan kinerja terbaik jika menggunakan underpass dengan derajat kejenuhan pada simpang sebesar 0,40 dan tundaan sebesar 14,533 smp/det (B) dan pada ruas underpass sebesar 0,27(A). Alternatif tersebut diproyeksikan hingga 5 tahun mendatang (2018-2023) dengan angka pertumbuhan PDRB rata-rata pada daerah Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Surabaya, dan Provinsi Jawa Timur sebesar 6.2% per tahun dan didapatkan derajat kejenuhan pada simpang sebesar 0,55 dan tundaan sebesar 14,919 smp/det (B) dan pada ruas underpass sebesar 0,37(A). Sehingga alternatif underpass masih layak digunakan hingga tahun 2023.