Analisis Produktivitas Rokok Dengan Metode Objective Matrix (Omax) (Studi Kasus Di Pabrik Rokok Bin-Tan, Wateskroyo - Tulungagung)
Main Author: | Finsabela, Revin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167047/ |
Daftar Isi:
- PR BIN-TAN merupakan pabrik rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) golongan IIIB yang berdiri tahun 2007, di desa Wateskroyo,Tulungagung. PR BIN-TAN memiliki varian rasa yaitu sempoelur original dan sempoelur green. Masalah yang terjadi yaitu belum bisa memenuhi permintaan konsumen. Hal ini menyebabkan pabrik rokok PR BIN-TAN hanya memenuhi 50- 60% permintaan konsumen dan tidak memberikan tambahan produk bila agen kehabisan stok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas dan merumuskan alternatif perencanaan produktivitas yang tepat di PR BIN-TAN. Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja PR BIN-TAN untuk mengetahui tolak ukur yang telah dicapai dan sebagai dasar perencanaan di masa datang. Metode perhitungan produktivitas menggunakan Objective Matrix. Metode Objective Matrix merupakan suatu metode perhitungan produktivitas dengan menggunkan indikator pencapaian dan suatu prosedur pembobotan untuk mendapat indeks produktivitas. Pembobotan penelitian menggunakan kuesioner expert judgement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode produksi tahun 2017 terjadi fluktuasi. Peningkatan produktivitas tertinggi pada bulan April yaitu sebesar 40,97. Penurunan terendah pada bulan Desember yaitu -38. Penyebab turunnya nilai produktivitas adalah terjadinya produk cacat, tenaga kerja bagian pelintingan kurang produktif, dan belum memenuhi permintaan konsumen. Hal ini dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah tenaga kerja, mengurangi produk cacat dengan pengawasan yang baik, memanfaatkan jam kerja secara optimal, dan perawatan intensif terhadap mesin dan peralatan. xii Total target produksi PR BIN-TAN sebesar 650.000-700.000 batang rokok yang dapat diperjualbelikan pada konsumen. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan adalah pemberian sanksi lebih ketat dan reward pada karyawan yang lebih rajin atau mencapai target. Pengawasan kerja karyawan lebih ditingkatkan dan pemberian sarana prasarana kepada karyawan bagian pelintingan.