Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Menggunakan Metode Soxhlet
Main Author: | Animah, Siti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167045/ |
Daftar Isi:
- Alpukat merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Bagian lain dari buah alpukat yang dapat dimanfaatkan adalah biji alpukat. Biji alpukat memiliki kandungan minyak yang cukup besar sehingga berpotensi untuk dijadikan salah satu sumber minyak nabati. Biji alpukat mengandung 15% sampai dengan 25% minyak. Beberapa metode eskstraksi pelarut seperti maserasi, digesti dan soxhlet dapat menghasilkan minyak yang lebih banyak dan mengurangi kehilangan minyak pada saat proses namun metode maserasi dan digesti memiliki kelemahan yaitu menggunakaan suhu rendah saat proses ekstraksi, oleh sebab itu penelitian ini menggunakan metode soxhlet. Pelarut yang umum digunakan untuk proses ekstraksi adalah n-heksana. Ekstraksi minyak biji alpukat dapat dioptimalkan dengan suhu dan lama ekstraksi. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dilakukan optimasi proses ekstraksi minyak biji alpukat dengan variasi suhu dan waktu ekstraksi. Penelitian ini menggunakan metode permukaan respon (Respons Surface Method) dengan rancangan penelitian menggunakan Central Composit Design (CCD). Penelitian dilakukan menggunakan 2 faktor dan 2 respon. Faktor penelitian antara lain suhu ekstraksi (100oC, 105oC, dan 110oC) dan waktu ekstraksi (5, 6, dan 7 jam). Responnya antara lain rendemen, FFA. Data hasil penelitian diolah menggunakan bantuan software Design Expert 7.1.5. Kondisi optimal yang diperoleh yaitu menggunakan suhu 100oC dengan waktu 5 jam 72 menit dengan respon rendemen sebesar 10,494% dan kadar asam lemak bebas (FFA) sebesar 1,31796%. Kondisi optimum tersebut kemudian diverifikasi dan didapatkan hasil respon rendemen sebesar 10,138% dan kadar ix asam lemak bebas (FFA) sebesar 1,304%. Respon rendemen memiliki akurasi sebesar 99,969% dari nilai prediksi, sedangkan respon asam lemak bebas (FFA) 99,9997% dari nilai prediksi program.