Pola Segregasi Pada Beberapa Karakter Tanaman Kenaf (Hibiscus Cannabinus L.) Generasi F2 Hasil Persilangan Hc48 Dan Sm004
Main Author: | Oktaviyanti, Riska Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167038/1/RISKA%20NUR%20OKTAVIYANTI.pdf http://repository.ub.ac.id/167038/ |
Daftar Isi:
- Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) merupakan tanaman semusim penghasil serat dari batang yang potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Serat dari tanaman kenaf ini dapat dimanfaatkan menjadi pulp, kertas, komposit polypropiline, material absorbent untuk industri, karung goni dan juga papan fiber. Produksi kenaf dunia diperkirakan akan turun 1,6 persen per tahun dari rata-rata 2,6 juta ton selama tahun 1998-2000 menjadi 2,3 juta ton pada tahun 2010 (FAO, 2010). Rendahnya produksi kenaf dipengaruhi oleh terbatasnya ketersediaan benih atau varietas unggul dan mutu benih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kenaf dapat ditempuh dengan menggunakan varietas unggul yaitu dengan persilangan. Adanya keragaman genetik yang luas memberikan kesempatan kepada pemulia untuk dapat melakukan seleksi. Pada tanaman menyerbuk sendiri tingkat segregasi yang tertinggi pada generasi F2. Tingkat segregasi dan rekombinan yang luas pada generasi ini tergambarkan melalui sebaran frekuensi genotipnya. Hal tersebut dapat digunakan sebagai penduga pewarisan sifat dan jumlah gen yang terlibat dalam pengendali suatu sifat. Pola segregasi ini penting dilakukan untuk mengetahui penyebaran sifat kedua tetua dan merupakan salah satu tahap dalam pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah gen dan pola segregasi serta menduga aksi gen yang mengatur karakter tanaman kenaf generasi F2 hasil persilangan HC48 dan SM004. Hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat pola segregasi dan aksi gen yang berbeda pada tiap karakter tanaman kenaf generasi F2 serta terdapat gen monogenik yang mengendalikan karakter kualitatif dan gen poligenik yang mengendalikan karakter kuantitatif pada tanaman kenaf generasi F2 hasil persilangan HC48 dan SM004. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2018 di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Jalan Raya Ngijo Karangploso, Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur. Daerah ini terletak pada ketinggian 525 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di daerah tersebut 23oC- 29oC dengan tingkat curah hujan rata-rata sekitar 1800 mm per tahun. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain cangkul, meteran, tugal, gembor, kertas label, alat tulis, jangka sorong, dan kamera. Bahan tanam yang digunakan yaitu 500 tanaman populasi F2 hasil persilangan varietas HC48 dan SM004 serta kedua tetua masing-masing berjumlah 100 tanaman. HC48 merupakan tetua betina sedangkan SM004 tetua jantan. Bahan penelitian yang digunakan antara lain pupuk kandang, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk KCl, pestisida berbahan aktif karbofuran dan mankozeb. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode single plant, yaitu dengan menanam semua generasi F2 hasil kombinasi persilangan dalam satu populasi di lingkungan pertanaman yang sama tanpa ulangan. Dalam penelitian ini, bibit kenaf generasi F2 ditanam dalam satu petak lahan percobaan berukuran 6 x 8 m. Pengamatan dilakukan secara langsung melalui pengambilan data kualitatif dan kuantitatif dari penampilan fenotip 500ii populasi F2 beserta kedua tetua masing-masing 50 tanaman sampel yang ditentukan secara acak. Adapun variabel pengamatan kualitatif yang diamati antara lain warna batang, warna bunga, warna tangkai daun, warna tepi daun, bentuk daun, percabangan dan permukaan batang. Sedangkan variabel pengamatan karakter kuantitatif antara lain tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), diameter core (cm), tebal kulit (cm), dan berat kering serat (g). Analisis data untuk karakter kualitatif yaitu uji chi square, sedangkan untuk karakter kuantitatif menggunakan uji normalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola segregasi generasi F2 mengikuti nisbah 9:6:1 pada karakter warna batang yang dikendalikan oleh dua pasang gen bersifat dominan sempurna. Karakter warna bunga juga dikendalikan oleh dua pasang gen yang bersifat epistasis dominan dengan nisbah 12:3:1. Karakter warna tangkai daun dan bentuk daun dikendalikan oleh satu gen dengan aksi gen dominan tunggal yang mengikuti pola segregasi 3:1. Karakter warna tepi daun, percabangan dan permukaan batang dikendalikan oleh dua gen dengan aksi gen epistasis resesif ganda dengan nisbah 9:7. Karakter tinggi tanaman, tebal kulit dan berat kering serat dikendalikan oleh aksi gen aditif dan epistasis duplikat, sedangkan karakter diameter batang dan diameter core dikendalikan oleh gen aditif epistasis yang bersifat komplementer. Semua karakter kuantitatif dikendalikan oleh banyak gen atau poligenik.