Uji Toleransi Beberapa Genotipe Bayam (Amaranthus Tricolor L.) Terhadap Cekaman Genangan

Main Author: Irianto, Febry Ferdian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167037/1/FEBRY%20FERDIAN%20IRIANTO.pdf
http://repository.ub.ac.id/167037/
Daftar Isi:
  • Bayam adalah tanaman hortikultura yang dimanfaatkan daunnya. Bayam banyak diminati karena memiliki kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Peningkatan permintaan bayam justru diikuti dengan menurunnya luas area lahan budidaya bayam. Pada tahun 2012 luas lahan bayam sebesar 46.211 ha dan mengalami penuruan hingga pada tahun 2016 menjadi 43.458 ha (Statistik Pertanian 2017). Selain menurunnya luas area lahan budidaya bayam, cuaca yang tidak menentu menyebabkan menurunnya hasil panen bayam, terutama curah hujan yang tinggi. Dalam upaya untuk menanggapi permasalahan cuaca, terlebih curah hujan yang tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan varietas tanaman toleran genangan. Untuk mendapatkan varietas tersebut dapat dilakukan dengan perakitan varietas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan genotipe tanaman bayam yang toleran terhadap cekaman genangan dan untuk mempelajari indikator karakter tanaman bayam yang toleran terhadap cekaman genangan. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat beberapa genotipe tanaman bayam yang lebih toleran terhadap cekaman genangan dibandingkan yang lain dan terdapat karakter tanaman bayam yang menjadi indikator toleran terhadap cekaman genangan. Penelitian ini berlokasi di Desa Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur dengan ketinggian tempat 675 meter di atas permukaan laut (mdpl), suhu rata-rata 25-31oC, dengan curah hujan rata-rata 1250 mm/tahun, kelembapan ratarata 79-86% dan dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, sekop, ember, botol, gelas plastik, penggaris, jangka sorong, timbangan analitik, oven, LAM, amplop kertas, alat tulis dan kamera. Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 10 genotipe bayam, terdiri dari 8 galur bayam yaitu BY 1, BY 2, BY 3, BY 4, BY 5, BY 6, BY 7 dan BY 8 serta 2 varietas bayam yaitu Mira dan Maestro. Dalam kegiatan penanaman dibutuhkan bahan berupa polybag ukuran 5 kg, pupuk organik, tanah, pupuk Urea, plastik dan bambu. Setiap genotipe terdapat 18 tanaman yang dibagi menjadi 3 petak untuk setiap perlakuan. Terdapat 3 tingkat cekaman genangan pada penelitian ini, yaitu P0 tidak dilakukan penggenangan (kontrol), P1 dilakukan penggenangan selama 1 hari (24jam) dan P2 dilakukan penggenangan selama 2 hari (48 jam). Setelah mendapatkan data hasil setiap peubah, data dianalisis menggunakan komponen penilaian yaitu Toleransi Terhadap Cekaman (TOL), Rata-Rata Hasil (MP), Intensitas Cekaman (SI), Indeks Sensitivitas Cekaman (SSI) Indeks Toleransi Cekaman (STI), Rata-Rata Hasil Geometrik (GMP) dan Indeks Hasil (YI). Genotipe BY1 memiliki tingkat toleransi yang tinggi menurut komponen penilaian TOL dan SSI. Genotipe BY3 memiliki tingkat toleransi yang tinggi menurut komponen SSI, MP, STI, GMP dan YI. Genotipealur BY2 memiliki tingkat toleransi yang tinggi menurut komponen MP, STI, GMP dan YI. Karakter jumlah daun, morfologi akar dan diameter batang merupakan indikator untuk sifat toleran tanaman bayam pada kondisi cekaman genangan.