Kajian Perbedaan Media Tanam Dan Umur Transplanting Pada Tanaman Bayam Horenzo (Spinacia Oleracea L.) Dengan Hidroponik Sistem Wick
Main Author: | Prawira, Bintang Eka Haryana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167036/1/BINTANG%20EKA%20HARYANA%20PRAWIRA.pdf http://repository.ub.ac.id/167036/ |
Daftar Isi:
- Bayam merupakan tanaman sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia, salah satu negara yang mengkonsumsi bayam adalah Indonesia. Jenis bayam yang kini mulai dikenal adalah bayam horenzo. Bayam horenzo telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dan merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam horenzo dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit) karena memiliki rasa yang lezat, memiliki daun yang lembut serta dapat dimakan mentah dan dapat dijadikan salad menambah minat konsumen untuk mengkonsumsi bayam horenzo, permintaan akan sayuran ini jadi terus meningkat (Leafforlife, 2005). Produksi bayam di Indonesia dari tahun 2010 - 2014 mengalami fluktuatif. Penurunan produksi bayam terjadi pada tahun 2014 sebesar 5,09 persen, sedangkan pada tahun 2010 – 2013 terjadi peningkatan rata-rata sebesar 6,15 persen (BPS, 2016). Produksi dan konsumsi bayam horenzo di Indonesia yang semakin meningkat belum diimbangi dengan ketersediaan bayam horenzo yang cukup. Salah satu penyebab kekurangan ketersediaan bayam horenzo adalah lahan pertanian yang semakin berkurang. Sistem hidroponik diharapkan dapat sedikit membantu mengatasi masalah tersebut karena bertanam secara hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas. Media arang sekam, cocopeat dan pakis adalah media yang banyak digunakan oleh masyarakat karena mudah didapat, untuk itu diperlukan percobaan untuk mengetahui tingkat keefektifan media tanam tersebut dalam budidaya tanaman hidroponik sistem wick. Masalah lain dalam sistem hidroponik adalah umur transplanting yang tepat. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh perlakuan umur transplanting dan media tanaman sehingga mempengaruhi produksi bayam horenzo. Hipotesis pada perlakuan umur transplanting 2 minggu dan perlakuan media tanam arang sekam memberikan pertumbuhan yang terbaik dari perlakuan yang lain Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 hingga Desember 2015. Bertempat di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berlokasi di Cangar, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, penggaris, botol air mineral 1,5 liter, bak volume 38 l, sumbu kompor, gayung, gelas ukur, gunting, sekop, alat tulis, ember (tempat pengaduk nutrisi), pengaduk nutrisi, oven, timbangan dan kamera. Sedangkan untuk bahan yang akan digunakan antara lain benih bayam horenzo, nutrisi AB-Mix (Ca(NO3)2, KNO3, MgSO4, KH2PO4, K2SO4, MnSO4 , ZNSO4, CuSO4 ,Fe-EDTA 12%, Na2MOO4), arang sekam, kompos, cocopeat, pakis dan air. Metode percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktorii perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah umur transplanting sedangkan faktor yang kedua adalah media tanam, dalam satu satuan percobaan terdapat 10 tanaman dengan 6 tanaman contoh. Perlakuan yang dilakukan antara lain pada faktor pertama terdiri dari 3 taraf yaitu: (T1) Transplanting pada umur 2 minggu setelah tanam, (T2) Transplanting pada umur 3 MST, (T3) Transplanting pada umur 4 MST. Faktor kedua terdiri dari 3 taraf yaitu: (K1) pakis, (K2) arang sekam, (K3) cocopeat. Pengamatan dilakukan setelah panen meliputi perhitungan jumlah daun (helai tanaman-1), panjang tanaman (cm), bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman (g), bobot segar akar tanaman (g) dan bobot kering akar tanaman (g) yang dilakukan pada saat 5 MST. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F dengan taraf 5%) untuk mengetahui pengaruh dari ulangan dan perlakuan yang diberikan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Berdasarkan pada hasil dapat disimpulkan kombinasi perlakuan media tanam arang sekam dan umur transplanting 2 minggu menunjukan hasil yang paling optimal dibanding perlakuan lain, dapat dilihat dari analisis hasil usaha tani dalam waktu 3 bulan memiliki nilai R/C ratio terbesar jika dibandingkan dengan perlakuan lain sebesar 10,06. Pada rerata bobot segar tanaman 19,44 g lebih besar dari pakis 31% dengan bobot 13,27 g dan lebih besar dari cocopeat 58 % dengan bobot 7,98 g, bobot akar tanaman 2,76 g lebih besar dari pakis 32% dengan bobot 1,86 g dan lebih besar dari cocopeat 35% dengan bobot 1,79 g