Populasi Dan Keanekaragaman Cacing Tanah Dalam Lubang Resapan Biopori Di Sistem Agroforestri Kakao
Main Author: | Ekaputra, Muhammad Rizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167025/1/MUHAMMAD%20RIZKI%20EKAPUTRA.pdf http://repository.ub.ac.id/167025/ |
Daftar Isi:
- Penurunan produksi kakao dapat terjadi akibat menurunnya kualitas tanah. Penurunan kualitas tanah menyebabkan produksi kakao menurun. Puslitkoka Indonesia melakuan percobaan pembenaman bahan organik ke dalam lubang biopori sebagai upaya perbaikan kualitas tanah dengan jalan memicu kehidupan organisme tanah, salah satunya adalah cacing tanah. Cacing tanah cenderung menyukai lingkungan dengan bahan organik tinggi karena merupakan bahan pakan dasar organisme tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan memahami terkait pembenaman bahan organik di lapisan tanah bawah dapat meningkatkan kerapatan dan keanekaragaman cacing tanah serta mengetahui jenis bahan organik yang sesuai untuk meningkatkan populasi dan keanekaragaman cacing tanah di dalam lubang resapan biopori di sistem Agroforestri Kakao. Penelitin dilakukan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indoneia (PULITKOKA) pada bulan Januari hingga Juni 2018. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan berbeda jenis bahan organic dengan ulangan sebanyak 3 kali. Bahan organic yang digunakan antara lain Biokoka (B), Trichoderma (T), Pupuk Kandang (Pk), Biokoka+Trichoderma (B+T), dan Pupuk Kandang + Trichoderma (Pk + T). Pengukuran populasi dan keanekaragaman menggunakan metode TSBF Monolith, sedangkan pengukuran makropori tanah menggunakan metode methylene blue. Analisis sidik ragam menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dan diuji lanjut dengan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik dalam aplikasi biopori dapat meningkatkan populasi cacing tanah dan keanekaragaman cacing tanah. Penambahan bahan organik dalam aplikasi biopori dapat meningkatkan populasi cacing tanah sebesar 8-17 ekor.m-2 dan dapat meningkatkan keanekaragaman (H’) senilai 0,18-0,41. Sedangkan bahan organik paling efektif untuk meningkatkan populasi cacing tanah dan keanekaragaman cacing tanah yaitu biokoka (B) dan biokoka + Trichoderma (B+T) dengan nilai C-organik terbesar senilai 2,5%. Biokoka (B) dan Biokoka + Trichoderma (B+T) dapat meningkatkan populasi cacing tanah sebesar 17 ekor. m-2 dan meningkatkan nilai keanekaragaman (H’) 0,41