Pengaruh Komposisi Media Pesemaian Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah Asal Biji (True Shallot Seed)
Main Author: | Thoriqussalam, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167020/1/AHMAD%20THORIQUSSALAM.pdf http://repository.ub.ac.id/167020/ |
Daftar Isi:
- Bawang merah ialah tanaman yang dimanfaatkan daun dan umbinya. Di Indonesia, bawang merah memiliki permasalahan pada produktivitas dan kualitasnya. Pada umumnya budidaya bawang merah menggunakan umbi konvensional sebagai sumber benihnya. Namun, mutu benih umbi konvensional kurang terjamin dikarenakan sering membawa patogen penyakit yang akan mengakibatkan penurunan hasil produktivitas bawang merah (Pangestuti dan Sulistyaningsih, 2011; Sumarni et al., 2012a). TSS (True Shallot Seed) ialah perbanyakan tanaman bawang merah menggunakan biji dan merupakan alternatif teknologi yang potensial untuk mengembangkan benih bawang merah yang berkualitas. Namun penggunaan TSS memiliki beberapa kelemahan yaitu biji harus disemaikan terlebih dahulu dan umur panen panen dilapangan lebih lama. Maka dari itu, diperlukan komposisi media persemaian yang mendukung perkecambahan dan pertumbuhan benih bawang merah serta berpotensi untuk menghasilkan pertumbuhan dan produksi bawang merah yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi media persemaian yang baik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah asal True Shallot Seed. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah terdapat komposisi media persemaian yang baik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah asal True Shallot Seed. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Brawijaya Jatimulyo, kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Oktober 2017. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kerangka besi semai, sekop, cangkul, alat penyiraman, meteran, bambu, triplek, timbangan, ember, label, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan yaitu biji TSS varietas Tuk-tuk, plastik fiber/kasa plastik transparan, plastik hitam, kantong plastik, tanah, kokopit, kompos, pupuk kandang kambing, arang sekam dan bahan pendukung lainnya. Adapun tahapan kegiatan penelitian ini yaitu persemaian, peberian naungan, pemeliharaan, pemupukan, pengolahan lahan, pindah tanam, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pengeringan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 11 perlakuan dan 3 ulangan pada saat persemaian dan setelah pindah tanam. Perlakuan pada saat persemaian yaitu P0 = Tanah, P1 = Tanah : kompos (2:1), P2 = Tanah : kokopit (2:1), P3 = Tanah : pupuk kandang kambing (2:1), P4 = Tanah : arang sekam (2:1), P5 = Tanah : kompos : kokopit (2:1:1), P6 = Tanah : kompos : pupuk kandang kambing (2:1:1), P7 = Tanah : kompos : arang sekam (2:1:1), P8 = Tanah : kokopit : pupuk kandang kambing (2:1:1), P9 = Tanah : kokopit : arang sekam (2:1:1), dan P10 = Tanah : pupuk kandang kambing : arang sekam (2:1:1). Perlakuan setelah pindah tanam yaitu B0 = Benih dari perlakuan semai P0, B1 = Benih dari perlakuan semai P1, B2 = Benih dari perlakuan semai P2, B3 = Benih dari perlakuan semai P3, B4 = Benih dari perlakuan semai P4, B5ii = Benih dari perlakuan semai P5, B6 = Benih dari perlakuan semai P6, B7 = Benih dari perlakuan semai P7, B8 = Benih dari perlakuan semai P8, B9 = Benih dari perlakuan semai P9, dan B10 = Benih dari perlakuan semai P10. Pengamatan dilakukan pada seluruh perlakuan di setiap ulangan pada saat persemaian dan setelah pindah tanam. Adapun variabel pengamatan pada saat persemaian yaitu panjang tanaman (cm/tanaman), jumlah daun (helai/tanaman), diameter umbi benih (cm/tanaman) dan bobot segar per sampel (g/2m2). Variabel pengamatan setelah pindah tanam yaitu panjang tanaman (cm/rumpun), jumlah daun (helai/rumpun), diameter umbi (cm/rumpun), jumlah umbi (umbi/rumpun), bobot segar per sampel (g/rumpun), bobot segar per plot (g/2m2), bobot kering per sampel (g/rumpun) dan bobot kering per plot (g/2m2). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata pada perlakuan maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media persemaian berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah asal True Shallot Seed. Komposisi media persemaian berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, diameter umbi dan bobot segar per sampel pada saat persemaian. Benih dari komposisi media persemaian berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, diameter umbi, jumlah umbi, bobot segar per sampel, bobot segar per plot, bobot kering per sampel dan bobot kering per plot pada saat setelah pindah tanam. Pada saat persemaian komposisi media semai tanah : kokopit : pupuk kandang kambing (P8) dan media semai tanah : pupuk kandang kambing (P3) menghasilkan pertumbuhan benih yang baik. Setelah pindah tanam, benih dari media semai tanah : arang sekam (P4), benih dari media semai tanah : kokopit : pupuk kandang kambing (B8) dan benih dari media semai tanah : kokopit : arang sekam (B9) menghasilkan pertumbuhan dan produksi bawang merah yang baik jika dibandingkan dengan benih dari komposisi media semai tanah (B0). Hal ini dikarenakan komposisi media persemaian tersebut mampu meningkatkan panjang tanaman 4 11 cm, jumlah daun 1 2 helai, diameter umbi 0,15 0,8 cm, jumlah umbi 1 umbi/rumpun, bobot segar per sampel 1 10 g/rumpun, bobot segar per plot 270 280 g/m2, bobot kering per sampel 7 7,5 g/rumpun dan bobot kering per plot 240 251 g/m2.