Kajian Aplikasi Mulsa Seresah Tebu Terhadap Kadar Air Tanah Dan Pengaruhnya Pada Pertumbuhan Batang Tebu (Saccharum Officinarum L.)

Main Author: Wibowo, Nanang Yekti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167016/1/NANANG%20YEKTI%20WIBOWO.pdf
http://repository.ub.ac.id/167016/
Daftar Isi:
  • Produksi gula di Indonesia masihbelum bisa mencukupi kebutuhan konsumsi skala nasional. Tahun 2015 produksi gula di Indonesia sejumlah 2,5 juta ton, lebih rendah dibandingkan tahun sebeumnya(Direktorat Jendral Perkebunan, 2015).Tahun 2015 Indonesia mengalami El-Nino, dimana kondisi ini diduga mempengaruhi kondisi hidrologi lahan tebu. Fase pemanjangan batang tebu memerlukan ketersediaan air yang cukup. Kekurangan air dalam masa pertumbuhan vegetatif dapat menyebabkan tebu mengalami stagnasi. Kekurangan air dapat mengganggu proses fisiologi maupun morfologi, sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan.Melihat riskannya resiko kekurangan air pada saat fase pemanjangan batang tebu. Pusat Penelitian Gula PT.Perkebunan Nusantara X melakukan uji coba aplikasi hasil sisa panen atau daduk tebu kembali ke lahan sebagai mulsa.Namun, pengaruh yang ditimbulkan dapat bergantung pada tingkat ketebalan dan bahan dari mulsa itu sendiri (Pradana, Nugroho dan Guritno, 2015).Oleh karena itu,penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas pemberian seresah tebu sebagai mulsa untuk mempertahankan kadar air tanah serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tebu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April- Juni 2017dilahan HGU Djengkol PT. Perkebunan Nusantara X, Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten Kabuapaten Kediri. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan meliputi : TT0(tanpa mulsa /control), TT1 (Tebal mulsa 1,5 cm), TT2 (Tebalmulsa 3 cm), TT3 (Tebalmulsa 4,5 cm), TT4 (Tebal mulsa 6 cm), TT5 (Tebalmulsa 7,5 cm). Variabel yang diamati diantaranya kadar air tanah, tinggi batang tanaman, diameter batang, jumlah batang. jumlah ruas, panjang ruas, dan jumlah daun. Hasil pengamatan di analisis dengan uji F taraf 5% dan apabila terdapat pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Diuji juga korelasi antara kadar air dan variable pengamatan pertumbuhan batang untuk menguji pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan batang tebu. Ketebalan mulsa seresah tebu memberikan pengaruh pertumbuhan lebih baik terhadap jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah ruas dan panjang ruas tanaman tebu. Namun tidak berpengaruh signifikan terhadap diameter batang dan jumlah daun tanaman tebu. Pemberian mulsa cenderung mampu menjaga kadar air lebih tinggi. Fluktuasi nilai kadar air tertinggi terdapat pada petak perlakuan tanpa diberikan mulsaKadar air berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi batang tanaman tebu dan panjang ruas. Kekurangan air dapat menyebabkan pemanjangan batang tebu kurang optimal dan mengalami stagnasi. Panjang ruas tanaman tebu tumbuh secara optimal dengan pemberian mulsa, dimana rata-rata panjang ruas tanaman tebu mampu mencapai 10 cmb . Pemberian mulsa dapat mengurangi radiasi matahari yang diterima dan diserap oleh tanah, sehingga dapat menjaga suhu tanah pada siang hari.