Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM Agroindustri Menggunakan Analisis SWOT Dan Fuzzy AHP (Studi Kasus: Umkm Ledre Pisang Di Kabupaten Bojonegoro)

Main Author: Widjajanti, Gustinarsari Dewi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/167014/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu sentra produksi tanaman buah pisang di Jawa Timur. Buah pisang memiliki potensi untuk diolah sebagai produk unggul di Kabupaten Bojonegoro. Produksi buah pisang yang setiap tahun selalu meningkat dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan seperti ledre pisang. Berdasarkan hasil survei pendahuluan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2018 terdapat 5 pelaku usaha ledre pisang. Kelima UMKM ledre pisang tersebut digunakan untuk penelitian ini yaitu, UD. Ledre Sari Rasa, UD. Ledre Ny Retno, UD. Ledre Ny Seger, UD. Ledre Ny Alim Yuwono dan UD. Ledre Mbak Wit. Kelima UMKM tersebut masih menghadapi berbagai macam permasalahan, sehingga tidak mampu bersaing dengan pelaku usaha lain. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan posisi UMKM berdasarkan kondisi internal dan ekternal, menentukan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi peningkatan daya saing yang sesuai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Berdasarkan hasil penelitian faktor internal yang paling berpangaruh terhadap peningkatan daya saing UMKM ledre pisang Kabupaten Bojonegoro dari segi kekuatan adalah memiliki umur simpan produk yang lama (0,31) dan dari segi kelemahan adalah jaringan pemasaran produk belum luas (0,08). Sedangkan untuk faktor eksternalnya dari segi peluang adalah daya beli masyarakat terhadap produk tinggi (0,51) dan dari segi ancaman fluktuasi permintaan pasar (0,11). Total nilai tertimbang matriks IFE (2,57) dan EFE (2,98) menunjukkan bahwa posisi UMKM ledre pisang berdasarkan analisis SWOT berada pada sel kelima yaitu mempertahankan dan memelihara. Alternatif strategi pada viii FAHP didapatkan dari matriks SWOT, dimana terdapat 8 alternatif strategi dengan urutan prioritas yaitu memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) mengoptimalkan hasil kinerja UMKM (0,141), memperluas jaringan pemasaran (0,119), memanfaatkan program pelatihan dan bantuan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi UMKM (0,116), melakukan diversifikasi produk dari segi rasa dan kemasan (0,115), meningkatkan kegiatan promosi (0,113), mengoptimalkan bahan baku dan meminimalkan biaya produksi (0,104), meningkatkan kapasitas produksi (0,097), dan meningkatkan kualitas produk (0,095). Sedangkan faktor yang digunakan pada FAHP berdasarkan urutan prioritas yaitu faktor permodalan (0,259), faktor teknologi produksi (0,220), faktor pemasaran/promosi (0,212), faktor Sumber Daya Manusia (SDM) (0,118) dan faktor ketersediaan bahan baku dengan agregrat bobot sebesar (0,108).