Uji Efektivitas Pupuk Hayati Petroboost terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis (Brassica oleraceae L.)
Main Author: | Simanjuntak, Devi Arinda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167009/1/Devi%20Arinda%20Simanjuntak..pdf http://repository.ub.ac.id/167009/ |
Daftar Isi:
- Kubis merupakan tanaman sayuran famili Brassicaceae berupa tumbuhan berbatang lunak yang sudah dikenal sejak zaman purbakala. Produksi kubis di Indonesia, selain untuk memenuhi keperluan dalam negeri, juga termasuk komoditas ekspor. Berdasarkan data ekspor komoditi Hortikultura, Kementrian Pertanian Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Periode Januari s/d Juni 2016, kubis tercatat diekspor ke empat negara tujuan, ialah Taiwan, Singapore, Malaysia dan Christmas Islands dengan total sebanyak 30,2 ribu ton, senilai US$ 5.8 juta. Konsumsi kubis akan mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk, meningkatnya daya beli masyarakat, kemudahan kubis diperoleh dipasar, dan peningkatan pengetahuan akan gizi. Hasil rata-rata produksi kubis di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu berkisar 10-15 t ha-1 dibandingkan dengan potensi produksi 40-45 t ha-1. Salah satu faktor yang menjadi penyebab menurunnya produktivitas kubis diantaranya adalah rendahnya kandungan bahan organik tanah karena penggunaan pupuk anorganik yang secara terus-menerus dan berlebihan. Usaha dan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas kubis yaitu, dengan pemanfaatan pupuk hayati. Pupuk hayati Petroboost mengandung mikroorganisme Stenotrophomonas sp., dan Paenibacillus polymyxa yang bermanfaat untuk fiksasi nitrogen, meningkatkan ketersediaan nutrisi, penghasil fitohormon, penghasil anti mikroba, meningkatkan pertumbuhan tanaman, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas dan mendapatkan dosis optimal pupuk hayati Petroboost terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis (Brassica oleraceae L.) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2018 di Agro Techno Park Cangar Desa Sumberbrantas, Kelurahan Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Jawa Timur dengan ketinggian diatas 1700 mdpl dengan suhu 18oC. Alat yang digunakan dalam penelitian ialah cangkul, polybag, plastik, penggaris/meteran, timbangan analitik, ember, oven, kamera, amplop, alat tulis, LAM, dan SPAD. Bahan yang digunakan ialah benih kubis, tanah, air, pupuk urea (46% N), SP36 (18% P2O5), KCL (60% K2O) dan pupuk hayati Petroboost. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 14 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P0: kontrol (tanpa pupuk), P1: NPK sesuai rekomendasi, P2: Pupuk hayati Petroboost 250 g ha-1, P3: 1⁄4 NPK + 250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P4: 1⁄2 NPK + 250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P5: 3⁄4 NPK + 250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P6: 625 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P7: 1⁄4 NPK + 625 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P8: 1⁄2 NPK + 625 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P9: 3⁄4 NPK + 625 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P10: 1250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P11: 1⁄4 NPK + 1250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P12: 1⁄2 NPK + 1250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost, P13: 3⁄4 NPK + 1250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost. Pelaksanaan penelitian yaitu persemaian, persiapan polybag, penanaman dan pemeliharaan. Pengamatan yang dilakukan yaitu: pengamatan pertumbuhan terdiri atas panjang tanaman, jumlahdaun, hijau daun, luas daun, dan bobot kering total tanaman kemudian pengamatan hasil yaitu lingkar krop, bobot segar total tanaman, bobot segar krop dan indeks panen. Data pertumbuhan dan hasil pertumbuhan tanaman diolah secara statistik dengan ANOVA, apabila terjadi pengaruh yang nyata diantara perlakuan maka dilakukan uji lanjut Duncan (DMRT) pada taraf uji 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati dengan pupuk anorganik NPK berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kubis. Dosis 1⁄4, 1⁄2, 3⁄4 N,P,K + 1250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost memberikan respon yang paling tinggi terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, hijau daun dan bobot kering total tanaman dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan juga terhadap hasil tanaman kubis yaitu lingkar krop, bobot segar total tanaman, dan bobot segar krop, namun tidak berpengaruh nyata pada indeks panen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk hayati dengan 1⁄4, 1⁄2, 3⁄4 N,P,K dikombinasikan dengan 1250 g ha-1 pupuk hayati Petroboost merupakan dosis yang paling efektif dan berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kubis serta dapat direkomendasikan untuk petani, karena dosis yang paling efektif secara agronomis, ialah memiliki nilai RAE 161,9%; 175,7%; dan 217,6% yang berarti jika nilai RAE >100%, pupuk yang diuji lebih baik dibanding dengan perlakuan kontrol dan secara ekonomi memiliki nilai R/C ratio 1,66; 1,67;dan 1,87 yang berarti R/C ratio >1, usaha tani layak dikembangkan.