Lexical Cohesion Used In The Speech Of Donald Trump To The Un General Assembly 2017
Main Author: | Nuzulia, Isma Farikha Latifatun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166725/ |
Daftar Isi:
- Kohesi leksikal digunakan untuk membuat keterpaduan di dalam sebuah teks yang penting untuk menciptakan kalimat yang baik. Penelitian ini berfokus pada analisis pidato Donald Trump karena Trump merupakan tokoh masyarakat di negaranya. Hal itu penting untuk menganalisis keterpaduan pidato yang digunakan oleh Trump. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada penyelidikan pada dua rumusan masalah. Pertama untuk mendeskripsikan jenis kohesi leksikal apa saja yang ditemukan pada pidato Donald Trump pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 2017. Kedua, untuk mendiskusikan jenis kohesi leksikal apa yang paling banyak ditemukan pada pidato Donald Trump pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan analisis pada kohesi leksikal yang ditemukan pada pidato Donald Trump. Pada pelaksanaan penelitian ini, penulis mengkategorikan jenis-jenis kohesi leksikal menurut teori Halliday dan Hasan (1976), dan Renkema (2004). Kemudian, penulis menganalisis jenis kohesi leksikal terbanyak ditemukan setelah memperoleh data. Pada langkah terakhir, penulis mengambil kesimpulan dari hasil kohesi leksikal yang telah ditemukan. Hasil dari penelitian ini bahwa sebanyak 81 data mengandung repetisi. Kemudian 10 data merupakan sinonimi, 2 mengandung kata umum, 3 mengandung kata yang lebih tinggi, 10 mengandung kolokasi, 5 mengandung hiponimi, 6 mengandung antonim, 27 mengandung anaphora, and cataphora dan metonimia tidak ditemukan. Setelah analisis data, jenis terbanyak yang ditemukan adalah repetisi. Kemudian jenis kohesi leksikal terbanyak yang ditemukan adalah anaphora, sinonimi, kolokasi, antonimi, hiponimi, kata yang lebih tinggi, dan kata umum. Kemudian, jenis yang tidak ditemukan adalah cataphora dan metonimia. Berdasarkan hasil pembahasan, penulis tidak menemukan semua jenis kohesi leksikal di dalam pidato Donald Trump. Sebagai tambahan, jenis terbanyak yang ditemukan adalah repetisi. Dengan mengunakan repetisi, Trump membuat pernyataannya semakin kuat. Penulis menyarankan pada penulis selanjutnya yang membahas topik sama untuk menggunakan objek yang lebih komplek dan teori untuk memperoleh manfaat dari penelitian. Hal tersebut penting untuk menciptakan variasi penelitian dan untuk menganalisis hal yang lebih komplek. Penulis juga menyarankan penulis selanjutnya untuk menganalisis konten pada objek penelitian, dikarenakan penulis tidak menganalisis konten pada pidato.