August Pullman’s Self-Identity As Disabled Person In Stephen Chbosky’s Wonder Movie

Main Author: Dibaj, Farah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166721/1/Farah%20Dibaj.pdf
http://repository.ub.ac.id/166721/
Daftar Isi:
  • Penyandang disabilitas seringkali harus lebih berjuang untuk menghadapi sikap negatif dari orang-orang sekitar. Sikap tersebut pun menjadi faktor penting dalam membentuk identitas diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis identitas diri dari August Pullman sebagai penyandang disabilitas dalam film Wonder karya Stephen Chbosky. Pendekatan psikologis dengan sosio-psikologi diterapkan pada penelitian ini dengan identitas diri sebagai kerangka teoritis utama untuk analisa penelitian. Identitas diri memiliki tiga komponen, yaitu; citra diri, harga diri, dan ideal diri untuk membantu analisis tentang bagaimana August membangun identitas dirinya. Studi film juga digunakan untuk membantu analisa objek. Penelitian ini menunjukkan bahwa August Pullman melihat dirinya sebagai ‘bukan orang biasa’ yang cerdas, lucu, dan teman baik untuk sesama. Pada awalnya, Auggie melihat bahwa ia tidak dapat bergaul dengan sebayanya pada saat pertama kali masuk sekolah, kemudian, Auggie tetap membangun citra yang baik tentang dirinya bahwa dia memang sebenarnya tidak biasa karena setiap orang akan memiliki hal-hal "tidak biasa" di dalam diri mereka. Lebih jauh, Auggie memiliki harga diri yang sangat rendah tentang dirinya sendiri. Auggie adalah seseourang yang pesimis dengan penampilannya dan mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain, selanjutnya, Auggie berhasil membangun harga diri yang positif dengan menerima diri dan mengatakan bahwa dia terlihat baik. Cita-citanya sebagai astronot dibuktikan dengan bagaimana ia menyukai helm astronotnya dan kemampuannya di bidang sains. Proses Auggie membangun identitas diri sebagai penyandang disabilitas berjalan fluktuasi dengan adanya tantangan sebagai interaksi dari citra diri, harga diri, dan ideal diri. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk menggunakan teori humiliation yang berfokus pada penghinaan dan korban bullying yang mempengaruhi kondisi psikologis Auggie.