Sistem Pendeteksi Penyakit Diabetes Melitus Dan Tingkat Dehidrasi Berdasarkan Kondisi Urin Dengan Metode Jaringan Saraf Tiruan Berbasis Aplikasi Android
Main Author: | -, Lamidi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166671/ |
Daftar Isi:
- Diabetes melitus dan dehidrasi yang berat dapat menyebabkan kematian. Namun untuk saat ini pendeteksian penyakit diabetes melitus pada umumnya menggunakan pemeriksaan sampel darah, dan untuk dehidrasi hanya berdasarkan pada analisa tim kesehatan dengan beberapa tanda klinis penyebab dehidrasi. Dari permasalahan tesebut, diperlukan adanya penelitian yang terkait dengan sistem otomatisasi untuk mendeteksi penyakit diabetes melitus dan tingkatan dehidrasi guna mengurangi jumlah penderita penyakit diabetes melitus dan dehidrasi yang tidak tertangani karena tidak mengetahui gejala dari penyakit diabetes melitus dan dehidrasi. Pada penelitian ini parameter yang digunakan untuk melakukan perbandingan penyakit diabetes melitus dan tingkatan dehidrasi adalah warna, kadar amonia dan pH dari urin manusia. Penggunaan parameter urin sebagai obyek penelitian dikarenakan kondisi urin dapat mencerminkan kondisi kesehatan pada tubuh manusia. Proses penentuan penyakit diabetes melitus dan tingkatan dehidrasi melalui warna, kadar amonia dan pH urin diperoleh dari nilai hasil pembacaan sensor warna TCS3200, sensor gas MQ135, dan sensor pH Liquid oleh mikrokontroler Arduino Uno dengan menggunakan metode Jaringan Saraf Tiruan. Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan yang diterapkan yaitu 5 unit neuron pada lapis masukan, 1 lapis tersembunyi yang mempunyai 6 unit neuron, serta 2 unit neuron pada lapis keluaran. Pelatihan data dilakukan pada sistem tambahan untuk mencari bobot, sehingga sistem yang dibangun hanya melakukan prediksi data secara langsung dari pembacaan sensor. Hasil dari pengujian yang dilakukan diperoleh akurasi sebesar 80% dengan waktu komputasi rata-rata selama 2,03 detik.