Gambaran Masyarakat Dystopia Dalam Film Animasi Sakasama No Patema Karya Sutradara Yasuhiro Yoshiura
Main Author: | Anjani, Bella Rizky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166598/ |
Daftar Isi:
- Film Sakasama no Patema karya sutradara Yasuhiro Yoshiura merupakan film pasca-kiamat akibat kegagalan percobaan ilmuwan yang berlatar belakang di masa depan. Kegagalan tersebut mengakibatkan gravitasi terbagi menjadi dua yang saling bertolak belakang. Masyarakat hidup dalam kesengsaraan dan dibawah pengawasan pemimpin yang kejam, layaknya cerita pada karya sastra dystopia. Dystopia secara garis besar dapat disebut tempat yang buruk, namun tidak semua karya sastra dystopia memiliki cerita yang berakhir dengan buruk. Beberapa karya dystopia yang memiliki akhir cerita bahagia disebut critical dystopia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua hal, yaitu kriteria masyarakat dystopia dan serta alasan mengapa cerita ini dapat dikatakan sebagai critical dystopia. Penelitian ini akan menggunakan teori sastra utopia oleh Lyman Tower Sargent, khususnya teori dystopia dan teori anime oleh Robin E. Brenner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan kriteria masyarakat dystopia dalam film Sakasama no Patema ini, yakni adanya kelas sosial, hidup dalam sistem di negara totaliter, program propaganda dalam sistem pendidikan, rasa takut terhadap dunia luar, sistem pemasyarakatan yang menggunakan kekerasan psikologis atau fisik, pengawasan konstan oleh lembaga kepolisian negara, latar belakang bencana, tokoh protagonis yang pemberontak dan pemberani, serta teknologi yang maju. Terjadinya critical dystopia dalam film ini disebabkan oleh kematian antagonis yang memungkinkan kedua dunia memiliki perubahan ke masa depan yang lebih baik.