The Correlation Between The Students’ Intercultural Sensitivity And Motivation In Learning Foreign Languages
Main Author: | Aqil, Rizki Haidar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166583/ |
Daftar Isi:
- Kepekaan akan perbedaan budaya adalah kunci saat berkomunikasi di lingkungan yang multikultural. Lingkungan yang multikultural adalah salah satu faktor yang memotivasi pembelajar dalam mempelajari bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepekaan mahasiswa akan perbedaan budaya dan tingkat motivasi dalam mempelajari bahasa asing, serta menemukan korelasi antara kedua hal tersebut. Subjek penelitian ini adalah 120 mahasiswa semester pertama dari enam program studi bahasa asing di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Metode dari penelitian ini adala kuantitatif dengan menggunakan desain korelasi. Terdapat dua penggunaan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Kuisioner yang pertama yaitu Intercultural Sensitivity Scale yang diadaptasi dari Chen dan Starosta (2002). Kuisioner ini memliki 24 butir pertanyaan yang didasarkan pada lima dimensi, yaitu keterlibatan berinteraksi, rasa menghargai akan perbedaan budaya, rasa percaya diri dalam berinteraksi, kesenangan berinteraksi, dan rasa perhatian dalam berinteraksi. Kuisioner yang kedua yaitu Attitude/Motivation Test Battery (AMTB) yang diadaptasi dari Gardner (2004). Kuisioner ini memiliki 16 butir pertanyaan yang berfokus pada dua macam motivasi, yaitu motivasi integratif dan motivasi instrumental. Data dalam penelitian ini berupa angka, sehingga peneliti menggunakan Pearson Product Moment dalam program SPSS. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya klasifikasi tingkat kepekaan mahasiswa akan perbedayaan budaya, yaitu tinggi (75%), sedang (25%), dan rendah (0%). Tingkat motivasi mahasiswa dalam mempelajari bahasa asing juga diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu tinggi (98%), sedang (2%), dan rendah (0%). Selain itu, hasil uji korelasi Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,315 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif (p < 0,05) antara tingkat kepekaan mahasiswa akan perbedaan budaya dan motivasi dalam mempelajari bahasa asing, namun hasil tersebut tidak menunjukkan adanya korelasi yang kuat. Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk menggunakan metode kualitatif dalam mengembangkan hasil penelitian ini.