Semiotic Analysis On Twenty One Pilots’ Music Video “Heavydirtysoul
Main Author: | Qurratuain, Hayyundi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166527/1/HAYYUNDI%20QURRATUAIN.pdf http://repository.ub.ac.id/166527/ |
Daftar Isi:
- Penyakit mental bukanlah topik favorit untuk diperbincangkan, akan tetapi, akhir-akhir ini banyak pekerja seni yang membahas topik ini dalam karya mereka— tidak terkecuali Twenty One Pilots. Studi ini menganalisis video klip dari grup band Twenty one Pilots yang berjudul “Heavydirtysoul” dengan tujuan (1) untuk menemukan tanda di bingkai gambar dalam video klip ini; (2) agar mengerti tentang arti denotative dan konotatif dari bingkai gambar video klip “Heavydirtysoul”; (3) agar mengerti maksud dari adegan dalam video klip ini yang berhubungan dengan penyakit mental. Penulis menggunakan teori semiotika milik Peirce (1934), teori denotatif dan konotatif milik Sebeok (2001) dan juga Awareness Ribbon Colour untuk menjawab rumusan masalah. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berfokus pada pembahasan sebuah fenomena dalam deskripsi mendetail. Studi ini menggunakan analisa konten untuk mempelajari bingkai gambar pada adegan dalam video klip “Heavydirtysoul”. Hasil studi menunjukan bahwa bingkai gambar dalam video klip ini mengandung banyak tanda—simbol, indeks dan ikon—yang berkaitan dengan penyakit mental. Dengan menganalisa bingkai gambar menggunakan teori di atas, dapat diketahui bahwa video klip ini menceritakan tentang perjuangan seorang penderita penyakit mental, dan juga perjuangan dari orang terdekatnya. Video ini juga menceritakan bagaimana perjuangan melawan penyakit mental merupakan perjuangan seumur hidup. Studi ini juga merupakan bukti bahwa teori semiotika memang penting perannya dalam menganalisa suatu karya agar pesan yang berusaha disampaikannya dapat dimengerti dengan baik. Studi ini diharapkan dapat membantu orang lain menjadi lebih sadar akan tanda disekeliling kita dan dapat memberi pembacanya ide tentang bagian mana dari lingkungan ataupun masyarakat yang tandanya dapat dipelajari agar pengetahuan akan suatu hal bias bertambah. Penulis mengusulkan peneliti berikutnya untuk menggunakan teori lain dalam semiotika seperti semiotic square untuk mencari makna dari suatu hal.