Interaksi Dalam Kehidupan Sosial Mahasiswa Rantau (Studi Kasus Jalan Candi Badut Gang I, Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru

Main Author: Pratama, Reza Imam
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166489/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi sosial yang terjadi pada mahasiswa rantau di Jalan Candi Badut Gang I. Masyarakat Indonesia sendiri sudah akrab dengan kebiasaan mahasiswa merantau. Mahasiswa yang memutuskan merantau membutuhkan tempat tinggal selama berada di perantauan, para mahasiswa rantau biasanya tinggal bersama sanak saudaranya atau tinggal dalam kontrakan. Dalam tulisan ini penulis mengambil tiga kontrakan dengan latar belakang penghuni yang berbeda tiap kontrakannya, kontrakan tersebut adalah Kos Jaya Sehati yang penghuninya berasal dari Jakarta, Kontrakan Jingga yang penghuninya berasal dari Kalimantan dan Kontrakan Kuning yang penghuninya berasal dari Nusa Tenggara. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini berusaha untuk menjawab rumusan masalah (1) Bagaimana Interaksi antar para perantau, warga sekitar dalam kehidupan sosial mereka. (2) Apakah dalam kehidupan sosial para perantau tercipta eksklusifitas karena perbedaan daerah asal. Penelitian yang dilakukan penulis disini menggunakan metode etnografi, observasi partisipasi dan wawancara mendalam menjadi teknik utama didalamnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi yang terjadi antar mahasiswa rantau berlangsung dengan baik selama mahasiswa tersebut mau bergaul, warga Jalan Candi Badut Gang I sendiri sudah terbuka dengan kehadiran para mahasiswa rantau di daerahnya. Dalam proses sebelum bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial barunya mahasiswa akan beradaptasi, selama proses adaptasi tersebut terjadi berbagai permasalahan yang menghambat interaksi saat berada di lingkungan sosial baru, permasalahan yang muncul berupa masalah bahasa, culture shock dan homesickness. Selanjutnya, dari pemilihan teman yang berdasarkan identitas kedaerahan penulis menemukan adanya eksklusifitas yang terbentuk. Eksklusifitas tersebut terjadi pada Kontrakan Kuning yang menutup diri dengan lingkungan sekitarnya, penutupan diri tersebut terjadi karena para mahasiswa rantau asal Nusa Tenggara tersebut merasa kurang nyaman jika berinteraksi dengan mereka yang tidak berasal dari timur, selain itu keputusan menutup diri tersebut merupakan upaya preventif mereka agar tidak terjadi penolakan kepada mereka. Selain itu, eksklusifitas juga muncul dalam in-group mahasiswa rantau, mereka yang berada dalam group tersebut menutup diri karena adanya ketidakcocokan dengan para penghuni lain.