Analisis Pelanggaran Maksim Oleh Kandidat Presiden Dalam Talkshow Le Meilleur Du Conflit Débat De La Présidentielle Du 4 Avril 2017

Main Author: Agung, Magda Faradiba Mauludia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166447/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi karena penulis ingin menunjukkan hal-hal yang tersirat dalam debat politik, tujuannya untuk mengedukasi pembaca mengenai cara berkomunikasi dalam berpolitik. Penulis mengambil transkrip dialog-dialog dalam talkshow Le Meilleur du Conflit Débat de la Présidentielle yang dilaksanakan pada 4 April 2017 yang mengandung unsur pelanggaran maksim Grice. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pelanggaran maksim Grice apa saja yang terdapat dalam talkshow dan apa tujuan dilanggarnya maksim tersebut. Sejauh ini penulis belum menemukan penelitian yang menganalisa pelanggaran prinsip kerjasama Grice dengan objek material talkshow debat politik pemilihan Presiden di Prancis. Penelitian ini diteliti dengan metode pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan kajian pragmatik dengan sumber data talkshow Le Meilleur du Conflit Débat de la Présidentielle du 4 Avril 2017. Pengumpulan data dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian yang diteliti dengan cara menonton, membuat transkrip talkshow, mengidentifikasi, menerjemahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pelanggaran maksim Grice dalam talkshow tersebut berupa maksim kuantitas sebanyak 2 tuturan, maksim kualitas sebanyak 1 tuturan, maksim relevansi sebanyak 4 tuturan, maksim pelaksanaan sebanyak 3 tuturan dan lebih dari 1 maksim sebanyak 3 tuturan. Berdasarkan tujuan dilanggarnya maksim tersebut adalah berupa violasi sebanyak 1 tuturan, pengabaian sebanyak 4 tuturan, perbenturan sebanyak 1 tuturan, permainan sebanyak 1 tuturan. Dan temuan data menunjukkan pelanggaran maksim paling banyak adalah maksim relevansi yang memiliki tujuan pengabaian dimana petutur tidak dapat memberikan informasi secara relevan sehingga mengakibatkan pengabaian dalam tuturannya. Pada penelitian ini penulis tidak membahas mengenai konteks dengan menggunakan teori-teori konteks serta penulis tidak menganalisa mengenai deiksis dalam dialog di talkshow tersebut. Dengan demikian, penelitian selanjutnya dapat menambahkan analisis deiksis atau mengkaji dengan menggunakan teori konteks dalam sebuah talkshow debat untuk melengkapi penelitian ini agar menemukan data yang lebih mendetail.