Peran Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Di Sma Panjura Malang
| Main Author: | Herlina, Iga Widya |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166406/ |
Daftar Isi:
- Guru merupakan salah satu komponen penentu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu menjadi seorang guru tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan kesabaran yang sangat tinggi, ketelatenan, dan pengetahuan yang cukup dalam menjalankan profesi ini. Secara umum pendidikan terpusat dari tiga lingkungan yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengadakan studi tentang peran guru dalam proses pembelajaran bahasa jepang di sma panjura malang. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah mixed method yaitu penelitian kombinasi, menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan siswa dan guru bahasa jepang sebagai objek penelitian. Kemudian siswa diberikan angket pernyataan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap peran guru selama proses pembelajaran dan guru yang bersangkutan menggunakan metode wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa peran guru dalam proses pemebelajaran sangat berpangaruh terhadap proses belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil angket siswa yang menunjukkan 86,578% atau 80% siswa menyatakan bahwa peran guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran begitupun dengan hasil wawancara yaitu : (1) guru selalu mendidik dan mengajar (2) guru mampu menjadi mediator dan fasilitator, (3) guru selalu membimbing, (4) guru selalu memotivasi siswa (5) guru mampu membuat inovasi dalam pembelajaran, (6) guru mampu menjadi peneliti,(7) guru mampu menjadi demonstrator, (8) guru mampu mengelola pembelajaran, (9) guru selalu menjadi sumber belajar, (10) guru mampu menjadi pemimpin, (11) guru mampu menjadi pendorong kreatifitas, (12) guru mampu menjadi orang tua dan teladan, (13) guru mampu membawakan cerita, (14) guru mampu menjadi pekerja rutin, (15) guru mampu menjadi emansipator, (16) guru mampu menjadi evaluator.