Mekanisme Pertahanan Diri Tokoh Arima Kousei Dalam Anime Shigatsu Wa Kimi No Uso Karya Sutradara Ishiguro Kyouhei
| Main Author: | Setyarini, January Indah |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166338/ |
Daftar Isi:
- Mekanisme pertahanan diri adalah suatu cara yang digunakan oleh ego untuk mengatasi kecemasan. Gangguan kecemasan ini seringkali muncul karena konflik batin yang dialami oleh ego akibat adanya konflik antara id dan super ego. Mekanisme pertahanan diri ini merupakan suatu metode yang sering muncul dan digunakan secara tidak sadar sebagai suatu cara untuk mengatasi masalah yang mengganggu dalam pikiran. Kasus mekanisme pertahanan diri ini sering kali ditemukan pada manusia secara umum dan hal ini juga ditemukan pada tokoh dalam karya sastra, salah satunya pada tokoh Arima Kousei dalam anime Shigatsu Wa Kimi No Uso. Shigatsu Wa Kimi No Uso merupakan anime yang menceritakan tentang kisah hidup Arima Kousei yang berhenti bermain piano setelah sang ibu, Arima Saki meninggal dunia namun perlahan mulai kembali ke dunia musik setelah bertemu dengan seorang gadis bernama Miyazono Kaori. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk mekanisme pertahanan diri yang ditunjukkan oleh Arima Kousei dalam anime Shigatsu Wa Kimi No Uso karya sutradara Ishiguro Kyouhei. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan psikologi sastra untuk menemukan bentuk mekanisme pertahanan diri yang ditunjukkan oleh tokoh dalam karya sastra. Tokoh Arima Kousei adalah seorang yang memiliki trauma psikologis akibat kematian ibunya. Setelah bertemu dengan Kaori, Kousei yang awalnya enggan dan takut untuk kembali bermain piano perlahan dapat mengatasi segala kecemasan dan ketakutan yang dirasakannya. Dalam hal ini, mekanisme pertahanan berperan selain untuk menekan seluruh rasa tidak menyenangkan yang muncul akibat dari rasa cemas dan trauma, menjadi suatu metode untuk mengatasi gangguan pikiran Kousei dengan cara yang positif.