Korelasi Antara Foklor Lisan Jepang Dengan Foklor Lisan Jawa Pada Anime Xxxholic Karya Sutradara Tsutomu Mizushima

Main Author: Juniansyah, Bagus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166311/
Daftar Isi:
  • Foklor adalah bagian dari kebudayaan yang memiliki potensi untuk pengungkap wawasan nusantara, oleh karena itu foklor menciptakan sebuah misteri yang menambah keanekaragaman Indonesia untuk dijadikan suatu kajian dalam kegiatan penelitian sastra. Lewat foklor diharapkan pula dapat mempelajari segala aspek yang ditimbulkan foklor tersebut.Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut 1) Mengetahui perbandingan antara foklor lisan Jepang dengan foklor lisan Jawa didalam anime xxxHolic. 2) Mengetahui seperti apa foklor lisan yang digunakan masyarakat Jawa sebagai media penasehat terhadap anak atau kerabat terdekatnya Teori yang peneliti jadikan acuan adalah 1) Danandjaja, Dundes, Robert, Leach dan Jarome, dan Brunvand mengenai foklor secara umum, 2) Yanagita Kunio dan Matsumura mengenai foklor lisan Jepang 3) Teori Danandjaja dan Goldman, mengenai foklor lisan Jawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) ditemukan nya beberapa perbandingan antara foklor lisan Jepang dengan foklor lisan Jawa, baik dari bentuk tutur nya, kandungan mitos didalam nya hingga media saat melakukan ritual atau media pemanggil roh kedalam suatu permainan yang menggunakan mantra didalamnya. 2) ditemukan beberapa foklor lisan Jawa yang digunakan sebagai alat untuk menasehati anak atau kerabat terdekatnya, antara lain : “he wayah surup ndang podo mulih”, “jum’at kliwon bengi ojo podo metu, akeh setan e le”, “le, nduk ojo turu sore sore”, "perawan gaoleh mangan suwiwi, marai adoh tekan jodo”, dan lain sebagainya. Saran dari peneliti untuk penelti selanjutnya dapat meneliti foklor Jepang dan foklor Jawa lebih mendalam, karena terdapat banyak foklor lisan yang belum diungkap pada lanjutan serial anime xxxHolic tersebut. Dan melakukan penelitian secara langsung ke masyarakat Jawa, peneliti mendapatkan hambatan karena keterbatasan waktu dan biaya. Saran peneliti kepada masyarakat terutama untuk masyarakat Jawa, jangan sampai menghilangkan warisan nenek moyang Jawa yang sangat berharga ini, primbon, kitab-kitab, dan lain sebagainya sebaiknya diturunkan ke anak cucu, agar identitas masyarakat Jawa tidak menghilang dan akhirnya punah di era globalisasi ini.