Gambaran Perilaku Social Anxiety Disorder Pada Tokoh Tomoko Kuroki Dalam Anime Watashi Ga Motenai No Wa Dou Kangaetemo Omaera Ga Warui! Karya Sutradara Shin Oonuma
Main Author: | Shiyamti, Fatha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166275/ |
Daftar Isi:
- Social anxiety disorder (SAD) adalah sebuah gangguan perilaku yang ditandai oleh ketakutan dan kecemasan hebat ketika seorang individu berada di situasi sosial yang mana individu tersebut diamati oleh orang lain karena berpikir jika tindakannya dinilai secara negatif oleh orang lain. SAD terlihat dalam anime Watashi ga Motenai no wa Dou Kangaetemo Omaera ga Warui! (Watamote) yang menceritakan tentang Tomoko Kuroki, seorang gadis yang baru saja masuk SMA dan berkeinginan untuk bisa populer namun tidak memiliki kemampuan sosial yang cukup untuk mewujudkan keinginannya tersebut karena selalu canggung jika berhadapan dengan orang lain. Pada penelitian ini masalah yang diangkat yaitu penggambaran SAD pada tokoh Tomoko Kuroki dalam anime Watamote. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori cognitive-behavioral model of social anxiety oleh Clark dan Wells untuk menganalisis gambaran SAD pada tokoh Tomoko Kuroki serta menggunakan teori-teori pendukung seperti teori manga dan anime Brenner dan teori warna. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif analisis sehingga hasil analisis yang berupa visual akan dideskripsikan secara berurutan dan berbentuk narasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tokoh Tomoko Kuroki menampilkan perilaku SAD dilihat dari cognitive aspect, behavioural aspect, dan physiological aspect. Pada cognitive aspect, terdapat 4 data mengenai activates belief and assumption seperti saat Tomoko berasumsi negatif jika teman-temannya menyebut dirinya penyendiri dan 3 data tentang processing of self as a social subject seperti Tomoko memusatkan perhatian pada dirinya sendiri saat sadar jika tangannya berkeringat. Pada behavioural aspect, ditemukan 5 jenis safety behaviour yang digunakan oleh Tomoko yaitu, avoidance, escape, subtle avoidance, over-preparation, dan berbohong. Lalu, pada physiological aspect, Tomoko menunjukan 6 gejala kecemasan saat berada di situasi sosial yaitu tubuhnya berkeringat, gemetaran, wajahnya memerah, nafasnya sesak, menangis, dan merasa sakit perut.