Dalang Jawa Di Balik Wayang Potehi Studi Kasus Di Klenteng Hong Sang Kiong Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang

Main Author: Cahyo, Oskar Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166258/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini adalah suatu fenomena dimana kesenian milik asli orang Tionghoa yaitu Wayang Potehi, dimana yang menjadi dalang dari Wayang Potehi tersebut adalah orang Jawa, dari sebuah perkenalan dan pertemanan antara orang Tionghoa dengan orang Jawa Wayang yang terbuat dari bahan utama kayu dan kain ini dilestarikan, tidak memandang asal-usul serta berbedaan suku wayang ini hidup di Klenteng Hong San Kiong. Klenteng yang berada di Desa Gudo, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang ini berdiri, pembauran antara orang Tionghoa dan Jawa ini bahu membahu dalam mengenalkan Wayang Potehi masyarakat umum mengenai kesenian Wayang Potehi, dengan menerima permintaan manggung atau mentas di berbagai Klenteng di Indonesia. Wayang Potehi sendiri telah ada sejak jaman dinasti dari negeri Cina asalanya, dan wayang ini ada di Indonesia sudah sejak lama. Banyak keturunan Tionghoa baik itu pengurus Klenteng tidak ada meneruskan kesenian leluhurnya ini di Klenteng Hong San Kiong dengan berbagai alasan. Sehingga mengunggah seorang Keturunan Tionghoa lainnya yaitu Pak Tony sebagai pengurus Klenteng dan juga anak seorang dalang Wayang Potehi dahulunya, untuk menghidupkan kembali kesenian Wayang Potehi di Klenteng Hong San Kiong dengan mengajak Pak Widodo yang merupakan dalang Wayang Potehi asli orang Jawa yang berasal dari Blitar. Mereka bahu membahu untuk menhidupkan kesenian Wayang Potehi dari Jombang hingga Go Internasional.