Analisis Kontrastif Peribahasa Bahasa Jepang yang Mengandung Unsur Kata Inu dengan Bahasa Indonesia yang Mengandung Unsur Kata Anjing
Main Author: | Ace Kiki, Fatmala |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166226/ |
Daftar Isi:
- Bahasa merupakan sarana penunjang komunikasi yang digunakan manusia dalam melakukan aktivitas sosial dengan manusia lain. Terkadang untuk aktivitas tersebut digunakanlah peribahasa. Dalam penelitian ini, unsur yang digunakan adalah unsur „anjing‟ (inu). Unsur „anjing‟ (inu) dipilih karena peneliti ingin mengetahui apakah anjing selalu bermakna negatif dalam masyarakat Jepang, seperti dalam masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui peribahasa Bahasa Jepang yang memiliki unsur anjing (inu) yang memiliki persamaan makna peribahasa, 2) mengetahui medan makna peribahasa yang memiliki padanan maka, 3) mengetahui persamaan dan perbedaan peribahasa tersebut menggunakan teori medan makna. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah 1)Dari 26 buah peribahasa bahasa Jepang dan 36 buah bahasa Indonesia, hanya 11 peribahasa bahasa Jepang dan 12 peribahaasa Indonesia yang memiliki padanan makna. 2)Tidak ada peribahasa yang masuk dalam kelompok jinsei no oshie ya shinri o arawashita mono, bidal dan pameo. 3)Kelompok seikatsu no chishiki ya chie o arawashita mono dan hito no hihan shitari hinikuttari shita mono termasuk kedalam kelompok pepatah yang isinya bukan termasuk nasihat atau perumpamaan. Ada 8 peribahasa bahasa Jepang dan 9 peribahasa bahasa Indonesia dalam dua kelompok ini.4)Peribahasa dalam kelompok monogoto no yōsu omoshiroku tatoeta mono termasuk dalam kelompok perumpamaan yang berisi mengenai perbandingan atau perumpamaan. Ada 3 peribahasa bahasa Jepang dan 3 peribahasa bahasa Indonesia dalam kelompok ini. 5)Dari peribahasa memiliki padanan makna, hanya 7 peribahasa bahasa Jepang dan Indonesia yang memiliki persamaan lain menggunakan teori medan makna. 6)Berada dalam satu medan makna yang sama merupakan persamaan lain dari kedua peribahasa ini.7)Dari unsur kata yang memiliki persamaan tersebut, dapat diketahui perbedaannya melalui pengertian dari unsur kata yang telah dijelaskan sebelumnya atau berdasarkan kondisi fisik dari unsur tersebut. Saran dari penulis untuk penelitian berikutnya adalah penggunaan unsur hewan lain atau menggunakan teori komponen makna.