Analisis Proses Rekayasa Sosial Pada Kampung 3g Kota Malang Untuk Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Banjir

Main Author: Wijayanti, Ike Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166047/1/Ike%20Tri%20Wijayanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/166047/
Daftar Isi:
  • Undang-Undang No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Bencana banjir yang terjadi di lingkungan kampung 3G Kelurahan Purwantoro sudah berlangsung puluhan tahun di setiap musim hujan. Banjir terjadi dengan bermacammacam pemicu mulai dari curah hujan yang tinggi, banjir kiriman, gorong-gorong tersumbat, limpahan air hujan dari JL. Letjen S. Parman, atau tidak adanya saluran yang memadai. Keadaan ini yang membuat warga menganggap bahwa banjir adalah hal yang biasa, karena banjir terus berulang setiap tahunnya. Dalam hal ini dibutuhkan perubahan yang bertujuan agar kampung 3G tidak lagi banjir dan dipandang kumuh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dibatasi oleh fokus penelitian, yaitu Analisis Proses Rekayasa sosial pada kampung 3G kota malang untuk membangun masyarakat tangguh bencana banjir. Fokus penelitian yaitu: 1. Sebab Perubahan, 2. Sang Pelaku Perubahan, 3. Sasaran Perubahan, 4. Saluran Perubahan, 5. Strategi Perubahan. Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis data yang diselingi pengumpulan data menurut Spradley yang memiliki empat tahapan yaitu analisis domein, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Analisis Proses Rekayasa Sosial Pada Kampung 3G Kota Malang Untuk Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Banjir sudah terlaksana dengan baik. Dapat dilihat dari fokus penelitian yang digunakan yaitu 1. sebab perubahan, perubahan yang dirubah yaitu pola pikir, keadaan lingkungan dan kriminalitas. 2. Sang pelaku perubahan yaitu Ketua RW yang memiliki peran untuk merubah kampung 3G menjadi kampung yang lebih baik. 3. Sasaran perubahan yaitu masyarakat yang berpartisipasi dalam merubah kampung 3G. 4. Saluran perubahan yaitu peraturan yang ada dan juga kegiatan yang setiap minggunya diadakan yaitu rapat untuk membahas mengenai perubahan yang akan dilakukan dikampungn 3G. 5. Strategy perubahan yaitu dengan membangun sumur injeksi dan bioppri. Dengan program yang sudah dilakukan di kampung 3G dikatakan berhasil dapat ditinjau dari beberapa hal yaitu 1. Peraturan yang dibuat oleh Ketua RW, 2. Banyaknya bantuan dari BPTP, BRI, Malang Post dan Universitas Brawijaya, 3. Masyarakat yang saling bergotong royong untuk membangun kampungnya menjadi lebih baik, 4. Sosialisasi yang dilakukan Ketua RW terhadap masyarakat sekitar.