Karakteristik Fisik, Kimia, Dan Organoleptik Jelly Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl) (Kajian Konsentrasi Simplisia Cincau Hitam Dan Konsentrasi Karagenan
Main Author: | Christanti, Rositha Adryana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/166009/ |
Daftar Isi:
- Tanaman cincau hitam (Mesona palustris Bl) merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi hingga ketinggian 2.300 mdpl (Miftakhurohmah, 2006). Tanaman ini mengadung komponen hidrokoloid yang dapat membentuk gel. Peluang usaha agribisnis cincau hitam masih luas dengan potensi pasar yang cukup baik. Perlu adanya diversifikasi olahan cincau untuk meningkatkan keragaman jenis olahan sehingga dapat bersaing di pasaran. Salah satu cara untuk diversifikasi produk ekstrak cincau ini dibuat menjadi jelly cincau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara konsentrasi simplisia dan konsentrasi karagenan pada pembuatan jelly cincau hitam terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik jelly cincau hitam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, yaitu konsentrasi simplisia dan konsentrasi karagenan. Faktor 1 dan 2 terdiri dari 3 level sehingga menghasilkan perlakuan 9 kombinasi dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, penambahan konsentrasi simplisia yang berbeda berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap nilai pH, total fenol, total pektin, dan nilai sineresis. Penambahan konsentrasi karagenan yang berbeda berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap nilai total pektin dan nilai sineresis. Interaksi antara konsentrasi simplisia dan konsentrasi karagenan berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, tekstur, nilai kecerahan (L*), kemerahan (A*) dan kekuningan (B*). Pada analisa perlakuan terbaik metode Zeleny (1982) didapatkan perakuan terbaik pengujian kimia pada jelly dengan konsentrasi simplisia 1,5% dan konsentrasi karagenan 0,5%, pengujian fisik perlakuan terbaik terletak pada konsentrasi simplisia 1,5% dan konsentrasi karagenan 1%, dan pada uji organoleptik perlakuan terbaik didapatkan pada jelly dengan konsentrasi simplisia 1% dan konsentrasi karagenaan 1%.