Optimasi Ekstraksi Pektin Dari Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (Mae) Terhadap Total Pektin Dan Tingkat Kecerahan Pektin

Main Author: Kalonika, Jehan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/166005/
Daftar Isi:
  • Salah satu jenis jeruk yang dibudiyakan di Indonesia yaitu jeruk manis (Citrus sinensis). Tingginya konsumsi diiringi dengan limbah yang dihasilkan, yaitu berupa kulit jeruk yang tidak banyak dimanfaatkan. Komponen utama dari kulit jeruk yaitu pektin. Pektin memiliki kemampuan sebagai gelling agent, thickener, stabilizing agent, dan emulsifier, sehingga banyak diaplikasikan dalam industri pangan dan farmasi. Ekstraksi pektin biasanya menggunakan asam mineral kuat dengan suhu tertentu dan membutuhkan waktu yang lama. Penggunaan asam mineral kuat dianggap dapat membahayakan kesehatan manusia dan juga tidak ramah lingkungan, sehingga penggunaan asam lemah dapat dijadikan sebagai pelarut alternatif untuk mengekstrak pektin. Salah satu pelarut asam lemah yang dapat digunakan yaitu asam oksalat. Metode ekstraksi lain yang dapat digunakan untuk ekstraksi pektin yaitu dengan Microwave Assisted Extraction (MAE). Penggunaan metode ini dianggap lebih efisien dan efektif, karena tidak membutuhkan waktu ekstraksi yang lama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi pelarut dan lama waktu ekstraksi yang optimum mendapatkan total pektin dan tingkat kecerahan pektin yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan dua faktor yaitu lama waktu ekstraksi (menit) dan konsentrasi pelarut (% v/v). Faktor lama waktu ekstraksi memiliki batas bawah 5 menit (-1 Level) dan batas atas 25 menit (+1 Level), sedangkan faktor konsentrasi pelarut memiliki batas bawah 0,10% v/v (-1 Level) dan batas atas 0,30% v/v (+1 Level). Respon yang ingin dioptimasi yaitu total pektin (%) dan tingkat kecerahan / lightness pektin (L). Didapatkan jumlah kombinasi sebanyak 13. Hasil yang optimum akan diverifikasi kembali dengan hasil uji T dimana tidak ada perbedan yang nyata (p>0,05) dengan hasil prediksi. Hasil penelitian menghasilkan nilai optimum pada konsentrasi pelarut 0,21% v/v dan lama waktu ekstraksi 12,52 menit. Hasil optimasi kedua faktor didapatkan nilai total pektin sebesar 27,90% dan tingkat kecerahan pektin sebesar 69,07 (L). Hasil verifikasi menunjukkan tidak ada perbedaan (p>0,05) pada hasil prediksi, sehingga sesuai untuk diterapkan. Karakterisasi pektin hasil optimasi didapatkan nilai untuk kadar air 6,46%, berat ekivalen 1148,99, kadar metoksil 2,36%, kadar asam galakturonat 29,03% dan derajat esterifikasi 46,21%. Pektin optimasi termasuk ke dalam pektin LM (Low Methoxyl). Nilai karakteristik yang sesuai standar IPPA (International Pectin Procedures Association) yaitu kadar air dan derajat esterifikasi, sedangkan sisanya berbeda dengan standar IPPA.