Implementasi Layanan Pojok Braille (Lapo Bra) Dalam Meningkatkan Literasi Informasi Pemustaka Tunanetra (Studi Pada Dinas Perpustakaan Umum Dan Arsip Daerah Kota Malang)
Main Author: | Yuliyanto, Mochammad Amin Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165937/1/Mochammad%20Amin%20Dwi%20Yuliyanto.pdf http://repository.ub.ac.id/165937/ |
Daftar Isi:
- Perpustakaan adalah pusat untuk mengembangkan kemampuan literasi informasi. Literasi informasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola informasi. Literasi informasi juga dibutuhkan oleh penyandang tunanetra untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang dihadapi. Literasi informasi merupakan kemampuan yang penting dalam segala aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Layanan Pojok Braille (Lapo BRA) dalam meningkatkan literasi informasi penyandang tunanetra pada Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang. Literasi informasi tersebut dinilai menggunakan model literasi informasi empowering 8 yang meliputi mengidentifikasi, mengeksplorasi, menyeleksi, mengorganisasi, membuat, mempresentasi, menilai, dan mengaplikasi. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Analisis data menggunakan model interaktif dari Milles Huberman dan Saldana yang mencakup reduksi data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Layanan Pojok Braille (Lapo BRA) berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembuatan kebijakan publik. Implementasi yang baik tersebut dapat mempengaruhi tingkat literasi informasi penyandang tunanetra. Penyandang tunanetra telah mampu melakukan tahapan dari empowering 8 yaitu mengidentifikasi, mengeksplorasi, menyeleksi, mengorganisasi, membuat, mempresentasi, menilai, dan mengaplikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa Lapo BRA perlu meningkatkan fasilias internet dan menambah tenaga perpustakaan. Lapo Bra juga perlu membuat program khusus untuk meningkatkan tingkat literasi informasi penyandang tunanetra.