Analisa Kebutuhan Energi Dan Uji Kualitas Hasil Destilasi Minyak Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) Dengan Aplikasi Pef (Pulsed Electric Field) (Kajian Waktu Paparan Pef Dan Frekuensi Pef)
Main Author: | Ulyawanti, Antika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165933/ |
Daftar Isi:
- Pala merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti daging buah pala dimanfaatkan sebagai manisan pala, bagian fuli dan biji pala dimanfaatkan sebagai minyak atsiri untuk kepentingan industri. Kandungan minyak biji pala kering mencapai 5-15% tergantung dari kualitas biji pala itu sendiri. Salah satu proses pengambilan minyak biji pala yang dapat dilakukan adalah dengan teknik destilasi uap-air. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, diketahui bahwa rendemen yang dihasilkan dari destilasi minyak biji pala tua masih terbilang rendah yakni sekitar 4,5% selama 12 jam. Oleh karena itu, perlu dilakukan perlakuan pendahuluan terhadap bahan agar rendemen minyak meningkat dan waktu destilasi lebih singkat yaitu pengecilan ukuran dan metode Pulse Electric Field (PEF). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu paparan PEF, frekuensi PEF dan energi masukan spesifik PEF terhadap hasil (rendemen) dan kualitas minyak biji pala dan mengetahui waktu paparan PEF, frekuensi PEF dan energi masukan spesifik PEF yang sesuai agar menghasilkan rendemen dan kualitas yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah waktu paparan PEF (P) dengan 3 level yakni 240, 360, dan 480 detik. Faktor kedua yaitu frekuensi PEF dengan 3 level yakni 4000, 5000, dan 6000 Hz. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan analisis ragam atau ANOVA (Analysis of Variant). Jika terdapat interaksi antar faktor viii maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan selang kepercayaan 95% atau α = 0,05. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan destilasi minyak atsiri biji pala selama 10 jam membutuhkan energi panas pembakaran kurang lebih sebesar 49.732,85 kJ. Semakin lama waktu paparan PEF semakin besar energi masukan yang dihasilkan, dengan range 3,55 – 7,11 kJ/cm3. Besar energi masukan spesifik PEF tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen, indeks bias, berat jenis dan kelarutan dalam etanol 90%. Interaksi antara faktor waktu paparan (P) dan frekuensi (F) menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap rendemen dan berat jenis. Namun, faktor interaksi antara waktu paparan dengan frekuensi tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap indeks bias dan kelarutan dalam etanol 90%. Perlakuan terbaik adalah perlakuan P2F3 (waktu paparan 360 detik dan frekuensi 6000 Hz) dengan besar energi masukan spesifik 5,33 kJ/cm3, rendemen 4,37%, indeks bias 1,477, berat jenis 0,86 g/ml, dan kelarutan minyak dalam etanol 90% sebesar 1:2. Terdapat 34 komponen kimia penyusun pada perlakuan terbaik, diantaranya α-pinen 3,37%, β-pinen 15,03%, sabinene 25%, limonene 4,96%, γ-Terpinene 4,23, terpineol 0,95%, safrole 0,76%, dan myristicin 2,69%. Perlakuan terbaik diketahui lebih baik dari pada perlakuan kontrol non PEF pada semua karakterisasi dengan kenaikan rendemen sebesar 13,8%.