Pelaksanaan Revolusi Kesehatan Ibu Anak (kIA) Dalam Membangun Masyarakat Sehat Mandiri (Studi pada Dinas Kesehatan, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

Main Author: Toda, Maria Oktoviani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165928/1/Maria%20Oktoviani%20Toda.pdf
http://repository.ub.ac.id/165928/
Daftar Isi:
  • Berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor 42 Tahun 2009 tentang Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, setiap kabupaten/kota di provinsi ini wajib melaksanakan gerakan Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA) sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan anak. Salah satu kabupaten yang telah menjalankan gerakan ini adalah Kabupaten Ende dalam Peraturan Bupati Ende Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita. Tujuan dari penelitian inilah adalah untuk melihat apakah pelaksanaan Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA) ini telah mencapai sasaran pembangunan kesehatan yang diharapkan, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan anak dan juga untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yang pertama adalah tentang pelaksanaan Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA). Kedua mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelaksanaan Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA) memang dirasa sudah terlaksana dengan baik, yaitu dengan memberikan pelayanan Kesehatan Ibu yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas, Pelayanan/Penangan Komplikasi Kebidanan, Pelayanan Kontrasepsi. Serta pada kesehatan anak terdapat Pelayanan Kesehatan Neonatal, Penanganan Komplikasi Neonatal, Pelayanan Kesehatan pada Bayi, Imunisasi, Pelayanan Kesehatan pada Balita, dan Pelayanan Kesehatan pada Anak Siswa SD. Namun pelaksanaan ini masih belum mencapai hasil yang maksimal, karena beberapa indikator pelayanan dalam kesehatan ibu dan anak belum mencapai hasil yang baik, Serta terkait dengan faktor yang mempengaruhi, masih banyak faktor-faktor yang belum sepenuhnya mendukung berjalannya program. Adapun faktor pendukung yaitu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain serta karakteristik dan kemampuan pelaksana. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat antara lain, Sosio kultural, Keterlibatan penerima program, Sumber daya manusia kesehatan, Pembiayaan kesehatan, serta Sarana kesehatan. Saran dalam penelitian ini adalah agar tujuan dan sasaran Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA) semakin diperjelas, koordinasi antar pihak pelaksana dan penerima semakin baik, dan faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan semakin ditingkatkan.