Analisis Kelembagaan Rantai Pasok Keripik Gadung Menggunakan Metode Interpretive Structural Modelling (Studi Kasus Pada Ukm Indah Lestari, Kab. Tulungagung
Main Author: | Nharawasthu, Diah Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165915/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi UMKM yang cukup unggul. Salah satunya yaitu UKM Indah Lestari yang memproduksi keripik gadung. Memiliki struktur kelembagaan yang baik merupakan salah satu pendukung keberhasilan pengembangan UKM keripik gadung ini. Selama ini, UKM Indah Lestari belum mempunyai hubungan antar pihak dan struktur kelembagaan dalam rantai pasok yang terintergrasi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan struktur kelembagaan rantai pasok dan menunjukkan hubungan keterkaitan antar elemen pada kelembagaan rantai pasok. ISM merupakan metode yang menganalisis elemen-elemen sistem, memecahkannya dalam bentuk grafik dari hubungan langsung antar elemen dan tingkat hierarki. Analisis hasil dengan ISM dinyatakan dalam bentuk hubungan kontekstual yang disusun dengan Structural Self-Interaction Matrix, kemudian diubah menjadi Reachability Matrix lalu diuji dan diubah sehingga terbentuk struktur hirarki dan matriks DP-D. Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan 7 responden pakar yang dipilih secara sengaja, yakni akademisi, Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag, supplier, retailer, dan 2 responden dari UKM Indah Lestari. Penelitian ini terdapat 5 elemen yang dianalisis yakni elemen kebutuhan, kendala, tujuan, lembaga yang bersangkutan serta perbaikan yang dimungkinkan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kelembagaan keripik gadung terdiri dari supplier, UKM Indah Lestari, retailer dan pemerintah yang terlibat secara langsung di dalam rantai pasok keripik gadung. Hubungan antar pelaku dalam struktur kelembagaan rantai pasok keripik gadung memiliki pengaruh dan keterkaitan satu sama lainnya yang akan viii menggerakan jalannya usaha UKM Indah Lestari. Hubungan keterkaitan pada elemen kebutuhan, semua sub-elemenya merupakan elemen kunci, yaitu ketersediaan bahan baku keripik gadung, ketersediaan modal, tenaga kerja yang terampil, strategi pemasaran yang inovatif, dukungan pemerintah. Semua sub-elemen tersebut berada di sektor linkage, sehingga perlu diperhatikan karena dapat memberikan pengaruh pada sub-elemen lainnya. Pada elemen kendala, sub-elemen konsistensi kualitas dan kuantitas umbi gadung serta kekurangan modal menjadi sub-elemen kunci. Kedua sub-elemen tersebut berapa pada sektor independent, yang berarti memiliki dorongan kuat terhadap sub-elemen lainnya. Pada elemen tujuan, ketersediaan bahan baku yang terjamin menjadi sub-elemen kuncinya. Sub-elemen ini berada pada sektor independent yang memiliki daya dorong yang kuat. Pada elemen lembaga yang terlibat pemerintah menjadi sub-elemen kunci dan berada pada sektor independent, hal itu menunjukkan bahwa sub-elemen pemerintah dapat memberikan dorongan kuat terhadap sub-elemen lain yaitu supplier, UKM, dan retailer. Pada elemen perbaikan yang dimungkinkan semua sub-elemennya merupakan sub-elemen kunci, yaitu kecepatan perubahan program, perbaikan sistem produksi, jaringan pemasaran produk, dan komitmen pemerintah memajukan UKM. Semua sub-elemen tersebut berada di sektor linkage, sehingga perlu diperhatikan karena dapat memberikan pengaruh pada sub-elemen lainnya.