Penerapan E-Planning dalam Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan Pembangunan Daerah (Studi pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar)

Main Author: Nuravita, Winda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165790/1/Winda%20Nuravita.pdf
http://repository.ub.ac.id/165790/
Daftar Isi:
  • Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan suatu kegiatan atau proses mempersiapkan secara sadar dan sistematis kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan memprioritaskan skala kebutuhan dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung menuntut keterbukaan dan efisiensi kerja sehingga dibutuhkan suatu alat dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada berupa sebuah aplikasi perencanaan. Badan perencanaan dan pembangunan daerah (BAPPEDA) merupakan satu-satunya badan di daerah yang diwajibkan untuk menggunakan aplikasi perencanaan atau e-planning. Begitu pula dengan Kabupaten Blitar, BAPPEDA Kabupaten Blitar juga menggunakan aplikasi perencanaan yang biasa disebut e-planning atau e-pradah. Penggunaan aplikasi ini masih tergolong baru karena belum genap tiga tahun. Meskipun masih tergolong baru namun manfaat yang diperoleh sudah cukup membantu pekerjaan pegawai dalam hal perencanaan. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa SKPD/OPD yang merasa puas dengan sistem aplikasi perencanaan tersebut. Menurutnya bahwa penggunaan aplikasi perencanan tidak rumit dan mudah dipahami sehingga pegawai yang bekerja di bidang perencanaan merasa terbantu dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Dibandingkan dengan sistem perencanaan sebelumnya yang bernama sirenda, e-planning lebih banyak manfaatnya. Strategi perencanaan juga dilaksanakan dengan sistem perumpunan atau kerja sama tim, sehingga seluruh pegawai BAPPEDA ikut menjadi bagian dalam perencanaan menggunakan aplikasi e-planning. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan penggunaan e-planning terdiri dari faktor pendorong atau pendukung dan faktor penghambat atau bisa lebih disebut dengan tantangan. Terdapatnya tantangan atau faktor penghambat tidak lekas menjadi penghambat dalam penerapan e-planning. Justru dari adanya tantangan tersebut membuat pihak BAPPEDA lebih tertantang untuk berusaha memperbaiki sistem, cara penggunaan eplanning, dan meningkatkan sumber daya manusianya. Skripsi ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang mana isinya berupa penjelasan-penjelasan dari data yang ditemukan dilapangan saat observasi yang dipadukan dengan teori-teori yang ada.