Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Tape (Studi Kasus Ukm Tape Tiga Bintang Di Kabupaten Bondowoso)

Main Author: Affan, Usman
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165784/
Daftar Isi:
  • Singkong adalah tanaman umbi-umbian yang memiliki sumber karbohidrat dan kandungan serat yang tinggi. Dewasa ini pemanfaatan singkong makin beragam. Inovasi pengolahan dan pemanfaatan singkong, seperti pembuatan tape ternyata banyak diminati oleh masyarakat dan secara tidak langsung meningkatkan daya serap pasar atas kebutuhan singkong manis.Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu penghasil tape terbaik di Jawa Timur. UKM Tape Tiga Bintang adalah salah satu UKM yang mengolah singkong menjadi tape. UKM ini paling ramai dikunjungi oleh konsumen baik dari dalam atau luar Kota Bondowoso. Produk yang dihasilkan oleh UKM ini adalah Tape original, Tape Bakar rasa (Pisang, Coklat, Nanas, dan Gula jawa), Bronis Tape, dan Prol Tape, dimana produk utamanya adalah tape original khas Bondowoso.Tujuan penelitian ini adalah untukmenentukan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi internal eksternal UKM Tape Tiga Bintang.Menentukan alternatif strategi yang paling tepat diterapkan oleh UKM Tape Tiga Bintang dalam pengembangan usaha di Kabupaten Bondowoso. Responden pada penelitian ini adalah pemilik usaha, dan 2 orang bagian produksi (karyawan lama yang memahami tentang UKM Tape Tiga Bintang). Metode yang digunakan pada perencanaan strategi pengembangan UKM Tape Tiga Bintang adalah analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT), dan Pairwise Comparison.Analisis SWOT berguna untuk mengetahui posisi perusahaan dalam pasar berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah diidentifikasi dan menyusun alternatif strategi pengembangan usaha. Pada analisis SWOT terdapat matriks Internal-Eksternal (IE) yang berfungsi untuk mengetahui kondisi usaha. Pairwise x comparison digunakan untuk pembobotan kriteria internal-eksternal dan penentuan prioritas alternatif strategi. Pada penelitian ini memiliki total matrik IFE sebesar 2,401. Total skor tersebut menunjukkan bahwa UKM Tape Tiga Bintang belum mampu mengidentifikasi situasi internal dengan baik. Total skor matrik EFE sebesar 2,325, hal ini juga menunjukkan bahwa UKM Tape Tiga Bintang belum mampu memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman. Pada matrik IE berada pada kuadran V, yaitu menjaga dan mempertahankan. Pada penelitian ini dihasilkan prioritas alternatif strategi yaitu mempertahankan kualitas produk dengan skor 0,394.