Pengaruh Aplikasi Teknologi Dielectric Barrier Discharge-UV Plasma terhadap Sifat Fisik dan Kimia pada Telur Ayam (Gallus gallus domesticus)

Main Author: Daydeva, Aldilah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165773/
Daftar Isi:
  • Telur merupakan bahan pangan yang mengandung nilai gizi tinggi, mudah diolah dan harganya relatif murah jika dibandingan dengan sumber protein hewani lainnya. Telur merupakan bahan pangan yang mudah rusak baik secara fisik, mikrobiologi, maupun kimia. Kerusakan telur yang tampak dari luar berupa kerusakan fisik, seperti retak dan pecah akibat pengepakan yang kurang rapi atau penanganan yang kurang hatihati. Kerusakan mikrobiologi telur disebabkan oleh masuknya mikroba kedalam telur yang terjadi sebelum atau setelah keluar dari induknya, sehingga mikroba akan berkembang didalam telur. Kerusakan kimia telur ditandai dengan naiknya pH, dimana akan menyebabkan putih telur menjadi encer dan berat telur menjadi turun sehingga kesegaran telur berkurang. Salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan telur adalah dengan sterilisasi berbasis Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma. Metode DBD plasma ini memanfaatkan lapisan dielektrik yang memungkinkan plasma melakukan kontak dengan elektroda sehingga menghasilkan gas ionisasi yang kemudian masuk ke dalam pori-pori telur dan menyebabkan membran bakteri dalam telur lisis. Hasil yang diperoleh dari sterilisasi telur ayam ras menggunakan DBD plasma yaitu selama penyimpanan 14 hari, kualitas fisik maupun kimia telur ayam masih baik. Sebaliknya telur tanpa perlakuan Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma tidak sebaik dengan telur yang diberi perlakuan. Ditandai dengan nilai HU 60.38 dimana masih memiliki mutu A. Sedangkan untuk nilaI HU pada telur tanpa perlakuan sebesar 54.22 dengan mutu B. Untuk nilai pH pada putih telur dan kuning telur menggunakan DBD Plasma masih pada batas normal telur segar, meskipun telah 14 hari penyimpanan. Sedangkan untuk telur tanpa perlakuan DBD Plasma pada putih telur terlalu basa sedangkan pada kuning telur terlalu asam. Selain itu nutrisi pada telur ayam ras yang disterilisasi menggunakan Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma mengalami peningkatan.