Optimasi Proses Delignifikasi Pada Pembuatan Pulp Dari Serat Sabut Pinang Sirih (Areca Catechu L.) (Kajian Konsentrasi Naoh Dan Waktu Pemasakan)
Main Author: | Rembet, Elce Velenia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165764/ |
Daftar Isi:
- Tanaman pinang sirih (Areca catechu L.) merupakan salah satu tanaman dari keluarga palma dengan penyebaran yang cukup luas di Indonesia. Salah satu bagian buah pinang yang belum banyak dikelola yaitu serat sabut pinang, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut salah satunya sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk kertas seni. Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat. Pada saat proses pulping, terjadi reaksi delignifikasi yaitu terdegradasinya lignin oleh larutan pemasak. Konsentrasi NaOH dan waktu pemasakan sangat penting untuk diperhatikan dalam pembuatan pulp karena semakin besar konsentrasi NaOH dan semakin lama waktu pemasakan, maka lignin yang terhidrolisis akan semakin banyak. Namun penggunaan konsentrasi NaOH yang terlalu tinggi dan waktu pemasakan yang terlalu lama akan mengakibatkan selulosa terhidrolisis sehingga kualitas pulp akan menurun. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi NaOH dan lama waktu pemasakan yang optimal pada pembuatan pulp dari serat sabut pinang dari segi kadar selulosa dan kadar lignin yang dihasilkan. Penelitian ini dirancang menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Model yang digunakan dalam RSM yaitu Central Composite Design (CCD) dengan menggunakan 2 faktor perlakuan, yaitu faktor pertama merupakan konsentrasi NaOH sebagai X1 dan faktor kedua adalah waktu pemasakan sebagai X2. Pada faktor pertama digunakan batas atas 25% (X1 = +1) dan batas bawah 15% (X1 = -1), sedangkan pada faktor kedua digunakan batas atas 150 menit (X2 = +1) dan batas bawah 90 menit (X2 = -1) yang diformulasikan menggunakan software Design Expert 7. Respon yang diuji yaitu kadar lignin viii sebagai Y1 dan kadar selulosa sebagai Y2 dengan menggunakan metode Chesson. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal diperoleh dari konsentrasi NaOH 25% dengan waktu pemasakan 90 menit yang menghasilkan respon kadar selulosa dan kadar lignin sebesar 46,6% dan 7,62%. Hasil verifikasi titik optimal menghasilkan nilai respon kadar selulosa dan kadar lignin berturut-turut yaitu 54,45% dan 6,35%, kemudian dibandingkan dengan prediksi dari program menghasilkan simpangan masingmasing yaitu 2,73% dan 10,09%. Hasil perhitungan rendemen pada titik optimal diperoleh sebesar 46,67%. Hasil secara keseluruhan solusi optimal pada penelitian menghasilkan pulp serat sabut pinang yang baik jika dibandingkan dengan pulp dari bahan baku non kayu lainnya, sehingga solusi optimal dipilih sebagai solusi terbaik dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas seni.