Penentuan Status Neraca Air Sebagai Upaya Antisipasi Kekeringan Di Kabupaten Biak Numfor
Main Author: | Rumboy, Yurieke Petrosina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165741/ |
Daftar Isi:
- Maraknya eksploitasi terhadap alam yang tidak terkendali dan peningkatan jumlah penduduk serta industri yang sangat pesat berakibat buruk terhadap status neraca air dalam suatu wilayah. Perlu adanya upaya penentuan status neraca air sebagai antisipasi kekeringan diwilayah tersebut. Perkembangan jumlah penduduk yang pesat dari tahun ke tahun menyebabkan peningkatan kebutuhan air penduduk juga peningkatan permintaan konsumen dalam bidang pangan menyebabkan produktivitas lahan pertanian non irigasi lebih berkembang pesat dibanding lahan irigasi. Namun dengan adanya pembukaan lahan non irigasi yang kurang memperhatikan lingkungan mengakibatkan terjadi penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan status neraca air. Selain itu, Maraknya pembukaan lahan non irigasi dalam hal ini tanaman palawija yang merupakan lokasi sumber-sumber air menjadi kawasan pertanian dan perkebunan memberikan dampak yang buruk terhadap ketersediaan sumber daya air dan lingkungan sekitarnya. xi Kebutuhan air pada aktivitas di sektor industri yaitu kegiatan produksi meliputi jumlah pekerja. Hal-hal ini yang mendasari perlu adanya penentuan status neraca air sebagai upaya antisipasi kekeringan di Kabupaten Biak Numfor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah kebutuhan air dan jumlah ketersediaan air di Kabupaten Biak Numfor serta menentukan rasio ketersediaan air dan kebutuhan air di Kabupaten Biak Numfor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu membandingkan ketersediaan air dengan kebutuhan air di Kabupaten Biak Numfor. Hasil analisa status neraca air pada tahun 2015 menunjukan bahwa 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Biak Numfor mengalami keadaan surplus atau daya dukung lingkungan aman (sustain). Kecamatan yang memiliki nilai rasio surplus terbesar yaitu Kecamatan Bondifuar sebesar 18.806,23 dengan nilai neraca air sebesar 107.466.285,3