Analisis Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Sebagai Salah Satu Upaya Meminimalisir Kredit Bermasalah (Studi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Kantor Cabang Pembantu Dringu)

Main Author: Amalina, Aqmar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165713/1/Aqmar%20Amalina.pdf
http://repository.ub.ac.id/165713/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mendeskripsikan, menganalisis, dan mengintepretasikan pelaksanaan sistem akuntansi pemberian kredit multi guna sebagai salah satu upaya meminimalisir kredit bermasalah pada Bank Jatim Kantor Cabang Pembantu Dringu. Hal yang dirasa sangat penting oleh penulis dalam pengelolaan organisasi atau lembaga keuangan yang menyediakan jasa pemberian kredit adalah mengenai sistem akuntansi yang digunakan, terutama sistem pemberian kredit dan manajemen kreditnya. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan sistem akuntansi kreditnya yaitu meliputi, aspek pengendalian personel yang kompeten dan dapat dipercaya, aspek pengendalian adanya pemisahan tugas, aspek pengendalian prosedur otorisasi yang tepat, dan aspek pengendalian dokumen dan catatan yang memadai. Dari hasil pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pemberian kredit multi guna pada Bank Jatim Kantor Cabang Pembantu Dringu sebagai salah satu upaya meminimalisir kredit bermasalah telah berjalan cukup baik, hal itu dapat dilihat dari personel yang kompeten dan dapat dipercaya dan adanya pemisahan tugas baik pada proses permohonan kredit, verifikasi kredit, realisasi kredit, dan pencairan kredit. Juga bias dilihat dari jumlah nasabah kredit multi guna yang selalu meningkat. Namun masih terdapat juga beberapa kekurangan dalam sistem akuntansinya. Hal ini dapat dilihat dalam hal tidak adanya bukti penarikan SK asli yang diarsip oleh petugas administrasi kredit. Hal ini dapat menyebabkan kurang terorganisisr dalam hal penyimpanan SK yang dapat meninggalkan kesan kurangnya komunikasi setiap petugas yang bekerja. Selain itu tidak adanya pemeriksaan BI Checking terhadap calon debitur kredit multi guna yang dapat menambah risiko kredit macet pada bank.