Pengaruh Konsentrasi Alginat Terhadap Karakteristik Sel Pseudomonas Fluorescens Terimobilisasi Untuk Produksi Biodiesel

Main Author: Mubarokah, Intan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165555/
Daftar Isi:
  • Imobilisasi sel merupakan proses pemerangkapan sel dalam suatu matrik polimer, sehingga jumlah biomasa sel dapat dipertahankan, dengan demikian sensitivitas sel terhadap perubahan temperatur dan pH menjadi rendah serta dapat bertahan terhadap toksisitas bahan kimia, didukung dengan kecilnya ukuran pori-pori matrik sehingga difusi toksin menjadi lebih sedikit. Salah satu jenis polimer alami yang dapat digunakan untuk membuat imobilisasi adalah alginat, dimana kelebihannya bersifat biocompatable, proses pembuatan imobilisasi mudah, cepat dan tidak mahal. Perbedaan konsentrasi alginat yang digunakan dalam pembuatan imobilisasi berpengaruh terhadap kekuatan matrik imobilisasi dan ukuran pori-pori yang ada di dalam butiran imobilisasi itu sendiri. Katalis Imobilisasi sel dapat diaplikasikan dalam proses produksi biodiesel, yang bertujuan untuk mempercepat laju reaksi, menurunkan beban selama proses produksi dan memudahkan proses pemurnian. Biodiesel sendiri merupakan metil ester atau etil ester dari asam lemak yang dibuat dari minyak nabati maupun lemak hewan yang diperoleh melalui proses transesterifikasi. Produksi biodiesel memerlukan enzim lipase yang bersifat stabil terhadap panas karena suhu selama proses produksi mencapai 400C, salah satu bakteri yang mampu memproduksi enzim lipase thermostabil adalah bakteri Pseudomonas fluorescens. Kelebihan katalis imobilisasi sel P. fluorescens dalam pembutan biodiesel adalah tidak ditemukan produk samping selama proses transesterifikasi, walaupun mengunakan bahan baku minyak jelantah yang tinggi asam lemak bebasnya, karena enzim lipase mampu bekerja secara spesifik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrassi alginat terbaik dalam karakteristik imobilisasi sel yang didapatkan, serta mampu memproduksi biodiesel hingga siklus tertentu. Adapun rancangan penelitian yang digunakan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yakni konsentrasi alginat yang ditambahkan dalam pembuatan imobilisasi, dengan 4 macam konsentrasi alginat yang berbeda yaitu 1%, 2%, 3% dan 4% w/v. Masing-masing konsentrasi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan, dengan sel bebas sebagai kontrol katalis pembuatan biodiesel. Hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik pada imobilisasi sel P. fluorescens dengan kosentrasi alginat 4%, dengan OD kebocoran pada fase gliserin sebesar 0,18±0,03, dengan viabilitas sel sebesar 101% yakni jumlah sel meningkat dari jam ke-0 14,09±0,44 Log CFU/g menjadi 14,19±0,26 Log CFU/g pada jam ke-48, dengan densitas biodiesel akhir sebesar 905,2 kg/m3. Dimana perlakuan terbaik ini mampu mempertahankan viabilitas sel dan densitas biodiesel hingga siklus ke-4.