Reformasi Administrasi Dalam Meningkatkan Fungsi Masjid (Studi di Masjid Agung Jami’ Kota Malang dan Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya)

Main Author: Mauluda, Muhammad Ridho
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165524/1/Muhammad%20Ridho%20Mauluda.pdf
http://repository.ub.ac.id/165524/
Daftar Isi:
  • Masjid merupakan salah satu lembaga masyarakat yang memiliki fungsi sebagai tempat ibadah sekaligus pusat kebudayaan umat Islam, khususnya di Indonesia. Jumlahnya yang kini mencapai kurang lebih 900 ribu bangunan yang tersebar diseluruh Nusantara menjadikan masjid mempunyai potensi besar dalam memecahkan permasalahan bangsa. Namun sangat disayangkan meningkatnya jumlah masjid di Indonesia tidak diiringi dengan meningkatnya jumlah jamaah. Dewasa ini semakin banyak bermunculan masjid-masjid besar dan megah yang tidak diiringi semangat beribadah umat. Fenomena tersebut terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir di Indonesia dan menimbulkan keprihatinan tersendiri khususnya bagi para ulama. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Kota Malang, sedangkan situsnya berada di Masjid Agung Jami Kota Malang dan Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya. Sumber data primer diperoleh dari beberapa wawancara dari informan terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, dan beberapa alat pendukung seperti pedoman wawancara, dan alat lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Agung Jami’ Kota Malang dan Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya telah melakukan reformasi administrasi dengan memperhatikan empat aspek. Keempat aspek tersebut antara lain aspek struktur organisasi, aspek sumberdaya manusia, aspek inovasi, dan aspek kultur. Reformasi administrasi pada aspek struktur organisasi kedua masjid secara ditempuh dengan perbaikan struktur kepengurusan, penambahan dan perampingan struktur organisasi masjid. Reformasi administrasi pada aspek sumberdaya manusia ditempuh melalui rekrutmen pengurus. Reformasi administrasi pada aspek inovasi ditempuh melalui usaha-usaha dalam memunculkan ide-ide baru dalam berbagai bidang, yaitu kegiatan, pengelolaan, teknologi dan informasi. Reformasi administrasi pada aspek kultur ditempuh dengan memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, partisipasi, dan demokrasi. Selain itu terdapat juga faktor pendukung dan penghambat reformasi administrasi di Masjid Agung Jami’ Kota Malang berupa sebagai masjid tertua di Kota Malang yang memiliki nilai sejarah dan letaknya yang strategis karena berada di jalan utama Kota Malang, adanya kesadaran diri dan ketulusan hati pengurus masjid yang tinggi, pengurus masjid didukung dengan kuatnya iman, memanfaatkan kemajuan bidang teknologi dan infromasi. Kemudian faktor pendukung reformasi administrasi di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya berupa Pengurus memiliki kesadaran diri dan kepedulian yang tinggi dalam melayani umat, masjid berada di dalam lingkungan kampus sehingga pengelolaannya menggunakan pendekatan ilmiah, dan juga pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin modern. Adapun faktor yang menghambat reformasi administrasi di Masjid Agung Jami’ Kota Malang yaitu mayoritas pengurus masjid yang saat ini sedang menjabat lanjut usia sehingga dalam pelaksanaannya terkadang masih bersifat tradisional, dan adanya sebagian pengurus yang sudah merasa puas akan pencapaian Masjid Agung Jami’ Malang saat ini. Kemudian faktor yang menghambat reformasi administrasi di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya yaitu mayoritas tenaga pelaksana harian/penghuni masjid merupakan Mahasiswa aktif di Universitas Brawijaya, sehingga tidak bisa fokus secara maksimal dalam pembagian waktu di masjid, dan Ketersediaan dana yang terbatas untuk merealisasikan program takmir dan biaya operasional masjid yang hanya mengandalkan dari infaq Jumat. Dalam mendukung usaha Masjid Agung Jami’ Kota Malang dalam meningkatkan fungsinya, maka salah satunya pada penerimaan dana ZIS yang berlebih dapat dilakukan peningkatan program kegiatan, sedangkan pada Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya dengan penerimaan dana ZIS yang hanya mengandalkan infaq Hari Jum’at dapat dengan membentuk revenue generating unit atau unit yang menghasilkan pendapatan.