Pengaruh Rasio Larutan Asam Sulfat 1n Terhadap Bahan (V/B) Dan Lama Proses Hidrolisis Berbantuan Energi Gelombang Mikro Untuk Ekstraksi Sapogenin Dari Bubuk Biji Mahoni (Swietenia Mahogany Jacq)
Main Author: | Rachmawati, Amira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165464/ |
Daftar Isi:
- Tanaman mahoni (Swietenia mahagony Jacq.) termasuk tumbuhan tropis dari famili Meliaceae yang berasal dari Hindia Barat. Biji mahoni merupakan bagian dari tanaman yang paling sering dimanfaatkan dikarenakan kandungan senyawa kimianya. Senyawa-senyawa kimia dari biji mahoni antara lain, saponin, flavonoid, dan alkaloid. Hidrolisis pada saponin akan memutuskan ikatan gula sehingga menghasilkan gula dan aglikon. Proses ini menjadikan gugus aglikon larut dan dapat terekstrak menggunakan pelarut non polar. Hidrolisis menggunakan microwave merupakan metode hidrolisis non-konvensional yang menggunakan bantuan gelombang mikro. Faktor-faktor yang menentukan hidrolisis adalah rasio larutan asam terhadap bahan dan lama proses hidrolisis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu rasio larutan asam terhadap bahan (20:1, 15:1, dan 10:1 (v/b)) serta faktor lama proses hidrolisis (10 menit, 15 menit, dan 20 menit). Analisa yang dilakukan meliputi analisa rendemen, analisa kemampuan penghambatan DPPH oleh antioksidan ekstrak, analisa total fenol, dan analisa total flavonoid. Perlakuan terbaik di analisa menggunakan metode Zeleny. Hasil perlakuan terbaik kemudian dibandingkan dengan hasil hidrolisis dengan metode refluks. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Minitab menggunakan analisis sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) metode RAK dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) atau BNT dengan selang kepercayaan 5%. Hasil yang didapat pada ekstraksi sapogenin dari bubuk biji mahoni terhidrolisis dengan bantuan gelombang mikro yaitu perlakuan rasio larutan asam sulfat 1N terhadap bahan 15:1 (v/b) dan lama waktu hidrolisis 20 menit yang memiliki rendemen ekstrak sebesar 30,04%, persen inhibisi sebesar 30,22%, total fenol sebesar 18,64 mg GAE/g dan total flavonoid sebesar 18,24 mg QE/g. Hidrolisis menggunakan bantuan gelombang mikro lebih efisien karena membutuhkan waktu yang lebih singkat dan jumlah pelarut yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan hidrolisis metode refluks.