Penerapan Process Simplification Dalam Kegiatan Bongkar Peti Kemas Impor (Studi Pada Divisi Perencanaan Terminal Petikemas Semarang, Jawa Tengah)

Main Author: Nadiyah, Inas Arfieny Halimatus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165420/1/Inas%20Arfieny%20Halimatus%20Nadiyah.pdf
http://repository.ub.ac.id/165420/
Daftar Isi:
  • Kegiatan impor adalah salah satu yang terpenting dalam setor ekonomi di Indonesia. Banyak importir yang memilih menggunakan moda transportasi laut sebagai sara pengiriman barang. Terminal Petikemas semarang adalah salah satu dari empat cabang Pelindo III yang melayani kegiatan bongkar peti kemas impor. Pengawasan dilakukan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas dan sebagian importir mewakilkan kepengurusan dokumen kepada Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan. Teknologi yang berkembang memungkinkan pihak-pihak ini melakukan simplify process. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui kondisi kegiatan bongkar peti kemas impor di Terminal Petikemas Semarang (2) Mengetahui alur pengeluaran petikemas di Terminal Petikemas Semarang, (3) seberapa besar kegiatan pemanfaatan dokumen dan sistem elektronik dalam kegiatan bongkar peti kemas impor di Terminal Petikemas Semarang, (4) pentingnya penerapan process simplification dalam kegiatan bongkar peti kemas impor, (5) Mengetahui hambatan yang muncul dari penerapan process simplification dan (6) Menunjukan analisa kegiatan bongkar peti kemas impor TPKS sebelum dan sesudah diterapkan process simplification. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis grounded theory. Hasil penelitian ini memberikan jawaban Terminal Petikemas telah siap untuk menerapkan kegiatan process simplification. Dukungan juga hadir dai KPPBC TMP Tanjung Emas dan freight forwarder untuk memajukan kegiatan impor menjadi lebih baik. Sistem elektronik baik INSW (Indonesia National Single Windows), CEISA (Custom Excise Information System and Automation) maupun Webaccess telah disiapkan untuk mengaplikasikan process simplification. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu simplify process diharapkan dapat diterapkan dalam kegiatan bongkar peti kemas impor. Semua pihak yang berhubungan langsung dengan kegiatan bongkar telah siap untuk beralih menggunakan sistem berbasis elektronik. Terminal Petikemas Semarang sebagai market leader dapat melakukan simplify process dengan alur yang tepat dan waktu yang sesuai. Hambatan yang terjadi mengenai sistem down dapat diatasi dengan mengupgrade sistem yang lebih canggih untuk menghindari masalah lain.