Pemberdayaan Masyarakat Petani Menggunakan Pendekatan Appreciative Inquiry di Desa Jatiarjo Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan (Studi pada Program Pendidikan Agrobisnis Desa Inovatif Komunitas Averroes

Main Author: Zhumronie, Akhmad Rizqi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165401/1/Akhmad%20Rizqi%20Zhumronie.pdf
http://repository.ub.ac.id/165401/
Daftar Isi:
  • Munculnya konsep pemberdayaan merupakan akibat dari aksi dan reaksi terhadap alam pikiran, tata masyarakat, dan tata budaya sebelumnya yang berkembang di suatu negara. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses pemberian daya atau kekuatan terhadap perilaku dan potensi individu atau masyarakat, serta pengorganisasian kelompok masyarakat oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri atas dasar partisipasi. Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang di lakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan appreciative inquiry. Penelitian ini dilakukan atas dasar pendekatan deficit based approach telah sukses mengidentifikasi banyak masalah tapi justru membuat masyarakat semakin pesimis. Saat pendekatan ini semakin banyak dikritik, muncul pendekatan appreciative inquiry sebagai antitesis dan memperbaiki kekurangan pendekatan sebelumnya. Komunitas averroes dengan program PADI-nya telah berhasil membuat masyarakat petani Desa Jatiarjo optimis dan bergerak memanfaatkan potensi komoditi kopi dan ubi- ubian serta lokasi strategis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Lokasi penelitian berlokasi di Desa Jatiarjo Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini berfokus pada proses pelaksanaan program PADI (Pendidikan Agrobisnis Desa Inovatif), keterlibatan masyarakat petani dalam PADI dan perubahan yang terjadi pasca pelaksanaan program PADI. Analisis data menggunakan model Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program PADI di Desa Jatiarjo komunitas averroes sudah melaksanakan 5 tahapan proses pemberdayaan masyarakat menggunakan pendekatan appreciative inquiry yaitu define, discover, dream, design dan destiny. Bentuk keterlibatan masyarakat petani Desa Jatiarjo yaitu dalam meningkatkan nilai jual komoditi asli Desa Jatiarjo, melakukan inovasi untuk menyempurnakan dan mengembangkan produk asli Desa Jatiarjo yang sudah pernah diproduksi serta melakukan pemasaran produk- produk hasil produksi Desa Jatiarjo. Namun dalam pemasaran produk dengan memanfaatkan media online seperti marketplace dan webside para peserta PADI Jatiarjo belum memanfaatkanya secara optimal. Hal ini dikarenakan peserta PADI Desa Jatiarjo masih fokus untuk membidik pasar lokal. Mereka masih mempromosikan produk di level desa, kecamatan hingga ke kabupaten itupun para peserta PADI sudah agak kwalahan dalam memenuhi pesanan. Selain itu Desa Jatiarjo memang belum memiliki jaringan internet yang bagus. Perubahan yang terjadi pasca pelaksanaan program PADI yaitu akses sudah mumpuni, munculnya kesadaran kritis, peserta PADI Jatiarjo berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan, terbentuknya sistem kontrol melalui pembagian peran dan tanggung jawab. Untuk peningkatan kesejahteraan belum bisa diulur karena program PADI masih berjalan 2 tahun. Saran untuk masyarakat petani Desa Jatiarjo kesulitan dalam sinyal bisa diatasi dengan membuat alat penguat sinyal. Agar kedepanya masalah kekurangan sinyal bisa di hilangkan dan aktifitas penjulan secara online dapat berjalan lancar. Saran kedepanya untuk para peserta PADI Jatiarjo, mungkin kedepanya keberadaan wisata kampung kopi bisa di tambah dengan berbagai satwa seperti musang selain bisa menambah fariasi kopi juga bisa di jadikan sebagai salah satu sarana penarik pengunjung.